redaksiutama.com – Pedangdut Happy Asmara ternyata memiliki rahasia tersendiri agar kesenian daerah , termasuk dangdut , diminati oleh anak muda .
Hal tersebut ia singgung lantaran kesenian daerah mulai tergusur eksistensinya dengan budaya pop dari mancanegara.
Ia mengatakan, kesenian daerah perlu disajikan secara fresh dan sesuai selera anak muda supaya mereka menggandrunginya.
“Caranya melestarikannya adalah dengan membawakannya,” kata Happy dalam “Shopee 11.11 Big Sale: Ragam Budaya Lokal Masa Kini“, Kamis (20/10/2022).
Happy menyampaikan, cara membawakan kesenian daerah secara fresh berguna supaya masyarakat -khususnya anak muda- tidak jenuh.
Menurut Happy, karya yang tidak sesuai dengan selera masa kini ujung-ujungnya membuat masyarakat merasa jenuh.
“Terkadang, karya (kesenian daerah) membuat orang jenuh, kurang update,” tutur Happy.
“Tapi, PR kita ya cara mengemasnya menjadi sesuatu yang baru dan klik dengan hati masyarakat,” tambah dia.
Berani tampil pede
Lebih lanjut, Happy menyampaikan, kemauan anak muda untuk melestarikan kesenian daerah seharusnya dimulai ketika usia mereka masih dini.
Ia mencontohkan bagaimana orangtuanya mengenalkan kesenian daerah asli Jawa Timur saat usianya belia.
Happy menceritakan kalau sejak kecil ia sudah mengikuti kuda lumping, menyanyikan lagu, dan membawakan musik kedaerahan.
“Kenapa (kesenian daerah Jawa Timur) bisa melekat karena memang udah ‘darah’ dari orangtua juga,” ujar Happy.
“Nenek juga menanamkan budaya (Jawa Timur) ke diri Happy,” tambah dia.
Happy mengaku apa yang diwariskan dan diajarkan oleh keluarganya berdampak positif bagi dirinya hingga saat ini.
Pasalnya, selain membesarkan namanya di industri hiburan sebagai penyanyi dangdut, ia juga mengangkat kesenian daerah ke pentas nasional.
“Bukan karena paksaan. Memang udah ajaran dari kecil. Maka dari itu, kita harus pede,” kata Happy.
Bawakan karya yang relate dengan anak muda
Selain keberanian, Happy juga membagikan tips supaya anak muda yang ingin berkarya hasilnya diterima oleh banyak orang.
Ia menjelaskan, sebuah karya sebaiknya murni dari diri sendiri dan pesan yang disampaikan relate dengan kehidupan orang lain.
“Happy lebih bangga membawakan karya dari Happy sendiri. Murni dari diri sendiri,” timpal dia.
Selain mengambil inspirasi dari diri sendiri, Happy tak menampik kalau pun karya yang ia bawakan bersumber dari teman-temannya.
Happy menerangkan, cerita dari orang-orang terdekatnya menjadi sumber inspirasinya -selain disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia.
“Juga, cerita yang dituangin berdasarkan kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia. Karya-karya yang Happy lahirkan itu 99 persen lagu Jawa,” sebut Happy.