redaksiutama.com – Saat cuaca tidak menentu seperti beberapa waktu terakhir, kita pasti mencari sajian minuman yang dapat menghangatkan tubuh.
Bagi yang bosan minum kopi, teh, atau susu hangat, ada satu minuman yang bisa menjadi alternatif, yaitu ginger shot .
Sekitar dua tahun lalu, selebritas kelas dunia seperti Selena Gomez bahkan menjadikan ginger shot sebagai menu minuman hariannya.
Ginger shot sering direkomendasikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Minuman ini disebut-sebut bisa membantu sistem pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menurunkan kadar gula darah.
Ginger shot biasanya terbuat dari jahe yang diolah menjadi jus, atau dicairkan bersama jus jeruk atau lemon.
” Jahe segar bisa terasa pedas saat dikonsumsi,” kata ahli diet terdaftar Candace O’Neill, RD, LDN.
“Maka biasanya minuman itu ditambahkan minuman lain agar lebih enak dan mencegah refluks lambung.”
Saat ini, ginger shot sudah banyak ditemukan di pasaran. Terkadang, minuman ini mengandung bahan menyehatkan lain seperti kunyit, echinacea, dan probiotik.
Kunyit adalah makanan kaya anti-inflamasi lain seperti jahe, kata O’Neill.
“Menggabungkan kunyit dengan jahe dapat menambah manfaat kesehatan sehingga kita dapat mengonsumsi banyak nutrisi sekaligus.”
Menurut O’Neill, inilah enam manfaat ginger shot bagi kesehatan.
1. Membantu sistem pencernaan
Jahe asli dan segar yang ditemukan dalam ginger shot berfungsi membantu sistem pencernaan.
“Ada enzim tertentu dalam jahe yang dapat membantu mengatasi kembung, meredakan sembelit, dan mengatasi mual,” terang O’Neill.
“Jika kita menderita gejala sindrom iritasi besar, minuman ini dapat mengurangi beberapa gejala.”
Jahe juga berperan meredakan mual di pagi hari, bahkan mual dan muntah akibat kanker.
2. Mengurangi rasa sakit
Karena jahe bersifat anti-inflamasi dan antibiotik, ginger shot dinilai mampu meringankan rasa sakit.
Manfaat ini tidak lepas dari senyawa aktif gingerol yang ada dalam jahe.
“Studi menunjukkan, gingerol mengurangi aktivitas dan sintesis senyawa pro-inflamasi, yang berhubungan dengan nyeri,” jelas O’Neill.
Temuan studi lainnya mengungkap, jahe bisa menghilangkan rasa sakit dalam jangka panjang, bukan rasa sakit sesaat.
“Perlu dicatat jika kita mengonsumsi jahe, kita tidak akan langsung merasakan nyeri mereda seperti mengonsumsi ibuprofen atau acetaminophen,” kata O’Neill mengingatkan.
“Namun itu dapat membantu menghilangkan rasa sakit dalam jangka panjang dan mengurangi tanda peradangan kronis.”
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Sifat anti-inflamasi dan antibiotik dalam jahe bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tak hanya itu, jahe juga mengandung sifat antivirus dan antibakteri yang menjaga tubuh tetap sehat.
Ada pula kandungan vitamin C pada rempah-rempah ini, meski jumlahnya tidak banyak.
4. Menurunkan kadar gula darah
Penderita diabetes tipe 2 umumnya tidak menghasilkan insulin dalam jumlah memadai.
Tetapi jahe bisa berperan mengatur produksi insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
“Ada beberapa bukti bahwa jahe meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi beberapa enzim dalam tubuh yang memecah karbohidrat dan meningkatkan metabolisme glukosa,” catat O’Neill.
5. Membantu menurunkan berat badan
Ada bukti yang menemukan, jahe mampu mengurangi rasa lapar dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar selama sistem pencernaan bekerja.
Sederhananya, jahe bisa membantu menurunkan berat badan.
“Jahe mengandung senyawa yang meningkatkan efek panas dari makanan, meningkatkan kalori yang dibakar untuk memecah makanan,” papar O’Neill.
Tetapi dia menggarisbawahi, hanya memasukkan jahe saja ke dalam makanan tidak akan menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan.
“Dalam studi, peneliti menemukan jahe hanya meningkatkan pembakaran kalori sekitar 50 kalori,” lanjutnya.
Jahe juga dapat meningkatkan hormon ghrelin yang mengendalikan rasa lapar dan mengurangi nafsu makan.
6. Mengurangi kolesterol
“Jahe dapat membantu mengurangi kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida,” cetus O’Neill.
Meski ada studi yang membahas mengenai peran jahe terhadap penurunan kolesterol, menurutt O’Neill, diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami efek jahe pada kolesterol.
Efek samping ginger shot
Di balik manfaatnya yang luar biasa, ginger shot berisiko memicu heartburn bagi beberapa orang.
“Sebaiknya jus jahe diencerkan untuk mencegah gejala pencernaan apa pun saat dikonsumsi,” saran O’Neill.
“Jika sistem pencernaan kita sensitif, mulailah dengan porsi kecil sebelum menambah asupan.”
Jahe dalam dosis tinggi juga bisa berfungsi sebagai pengencer darah, dan perlu diwaspadai oleh mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah.
“Jika ingin untuk memasukkan jahe ke dalam diet, kita harus berbicara dengan dokter, terutama jika kita sedang menjalani pengobatan pengencer darah,” ujar O’Neill.
Tidak diperlukan jika sudah mengonsumsi suplemen jahe
“Apabila kita mengonsumsi suplemen jahe, tidak perlu meminum ginger shot,” tambah O’Neill.
“Kita kemungkinan besar mendapatkan dosis yang lebih kuat dari suplemen.”
Tidak ada batasan harian dalam mengonsumsi jahe, namun O’Neill mengingatkan asupan jahe berlebihan dapat menyebabkan mual dan refluks lambung.
Cara membuat ginger shot di rumah
O’Neill membagikan resep ginger shot bagi yang ingin membuatnya sendiri di rumah.
Bahan-bahan yang diperlukan:
1/2 cangkir jus lemon segar
1 cangkir jus jeruk atau 3 jeruk yang dijus
60 gram jahe segar
Bahan tambahan:
1-3 sendok teh madu
1-2 potong cabai rawit
1/2 sendok teh kunyit
Lada hitam secukupnya
Pertama-tama, kupas jahe dan potong hingga kecil-kecil. Masukkan semua bahan ke dalam blender, lalu nyalakan.
Tuangkan larutan tadi menggunakan saringan halus untuk memisahkan cairan dan ampas. Simpan larutan dalam wadah berukuran besar.
Resep ini menghasilkan sekitar 6-8 gelas ginger shot dan bisa disimpan di kulkas selama 3-5 hari.