Berat Badan Anak Tak Bertambah? 10 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

redaksiutama.com – Berat badan yang tidak bertambah merupakan masalah umum pada sebagian anak.

Sebagai orangtua, kita perlu mengetahui mengapa anak tidak tumbuh dengan baik atau apa yang menyebabkan pola pertumbuhan mereka berbeda dari anak-anak pada umumnya.

Di saat berat badan anak tidak bertambah, dokter akan menilai anak dalam kondisi kurang gizi atau gagal tumbuh .

Menurut ahli gastroenterologi pediatrik, Kadakkal Radhakrishnan, MD, tren penambahan dan penurunan berat badan anak secara keseluruhan lebih penting dibandingkan hanya melihat penurunan berat badan mereka.

Kita juga perlu membandingkan berat badan dan tinggi badan anak untuk memastikan berat badan mereka bertambah dengan baik dibandingkan tinggi badan.

Hubungan antara tinggi badan dan berat badan dilihat menggunakan atau grafik indeks massa tubuh (body mass index chart).

“Terkadang balita akan kehilangan berat badannya saat mereka menjadi lebih aktif,” kata Dr. Radhakrishnan.

“Berat badan mereka mungkin turun sehubungan dengan tinggi badan mereka, tetapi anak masih bisa terus berkembang pada tingkat normal di usia mereka.”

“Jika ada penurunan signifikan pada berat badan anak dalam satu kali pengukuran, mereka harus dibawa ke dokter dan diukur ulang untuk menentukan apakah penurunan tersebut memerlukan tindakan lebih lanjut atau tidak.”

Ada berbagai sebab mengapa berat badan anak tidak bertambah sesuai kebutuhan mereka, kata Dr. Radhakrishnan. Antara lain:

1. Jumlah kalori yang tidak memenuhi standar

Dalam 90 persen kasus, anak-anak tidak tumbuh karena mereka tidak memenuhi asupan kalori yang dibutuhkan.

Hal ini bisa terjadi jika anak tidak tertarik makan, karena berbagai alasan atau orangtua tidak memahami berapa banyak kalori yang dibutuhkan anak mereka.

Balita yang aktif dan sehat juga dapat mengalami kekurangan kalori jika mereka tidak tertarik untuk makan.

Pada bayi yang usianya baru beberapa bulan, kekurangan kalori dapat disebabkan oleh suplai ASI yang tidak mencukupi atau susu formula yang tidak tercampur dengan benar.

2. Makanan yang dibatasi

Terkadang pengasuh anak memiliki masalah kesehatan mental atau tidak memiliki kesabaran yang cukup, sehingga tidak memberi makan anak secara memadai.

Bisa juga pengasuh anak kita secara tidak sengaja membuat susu formula menjadi terlalu encer.

Sedangkan pada anak yang lebih besar atau remaja, bisa jadi kebutuhan kalori tidak terpenuhi, karena mereka berjuang dengan masalah citra tubuh akibat gangguan makan (eating disorder atau anorexia nervosa).

3. Masalah neurologis atau kemampuan menelan

Anak tidak akan mengonsumsi makanan dengan baik jika mereka memiliki kepekaan oral atau masalah neurologis.

Masalah seperti itu dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk menelan dan bisa dipicu oleh kondisi seperti cerebral palsy (perkembangan otak yang tidak normal).

4. Muntah berlebihan

Anak tidak dapat mengonsumsi susu formula atau makanan karena muntah berlebihan.

Bisa jadi hal ini disebabkan oleh refluks asam yang parah atau masalah neurologis dan memicu tonus otot (ketegangan otot pada saat rileks) rendah serta gangguan lainnya.

Sebagian besar bayi yang memiliki refluks asam kemungkinan akan membaik dan pertumbuhannya berlanjut tanpa masalah.

Namun, beberapa bayi dengan muntah yang berlebihan bisa mengalami penyempitan saluran keluar lambung yang disebut stenosis pilorus. Kondisi ini membutuhkan evaluasi khusus yang mencakup USG perut.

5. Masalah pankreas

Anak yang tidak dapat mencerna makanan dengan baik karena masalah pankreas juga sulit meningkatkan berat badan mereka.

Dalam skenario ini, anak akan memiliki kotoran atau tinja yang besar, berbusa, berbau busuk, dan berminyak.

6. Gangguan saluran pencernaan

Gangguan yang memengaruhi lapisan usus seperti penyakit celiac juga dapat menyebabkan berat badan anak-anak tidak bertambah.

Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang menyerang sistem pencernaan.

Gejala penyakit celiac dimulai saat anak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten (protein dalam gandum, gandum hitam, dan jelai).

7. Masalah tiroid dan metabolisme

Pada beberapa kasus, seorang anak bisa membakar terlalu banyak kalori jika mereka memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

8. Kondisi jantung

Anak dengan kelainan jantung yang menyebabkan gagal jantung sulit makan dengan baik jika mereka berusaha keras untuk bernapas.

9. Gangguan ginjal

Gagal ginjal atau gangguan ginjal lainnya akan memengaruhi penambahan berat badan serta tinggi badan.

10. Gangguan genetik

Beberapa anak memiliki kelainan genetik yang dapat memengaruhi penambahan berat badan, dan memerlukan tindakan dari dokter spesialis.

Kapan harus pergi ke dokter

Jika kita khawatir anak tidak mengalami kenaikan berat badan yang sesuai, segera bawa anak berobat.

Anak membutuhkan pemeriksaan fisik, dan dokter akan mencari tanda kekurangan kalori pada anak atau gangguan medis lain.

Penyedia kesehatan juga akan mewaspadai kelelahan, pucat, lipatan kulit longgar di lengan dan paha, serta hilangnya lemak di pipi anak.

Grafik indeks massa tubuh anak akan dipantau secara ketat dan anak perlu melakukan pemeriksaan berat badan secara teratur.

Penyedia kesehatan juga dapat memeriksa anemia, status gizi dan fungsi ginjal anak.

Tes lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memeriksa kemungkinan penyakit celiac, penyakit Crohn atau defisiensi enzim pankreas.

Diet bebas gluten akan diperlukan jika anak kita didiagnosis menderita penyakit celiac.

Anak-anak dengan disfungsi pankreas membutuhkan suplemen enzim pencernaan.

Penyedia kesehatan juga dapat memperoleh bantuan dari ahli gastroenterologi pediatrik atau ahli diet pediatrik.

Cara menambah berat badan anak

Kebanyakan anak membutuhkan sedikit peningkatan dalam asupan kalori mereka untuk menambah berat badan.

Pertumbuhan tubuh menggunakan 5-10 persen dari total asupan kalori anak setelah mereka berusia 6 bulan.

“Ini mungkin butuh imajinasi dari orangtua atau pengasuh,” kata Dr. Radhakrishnan.

Kalori ekstra dapat ditambahkan ke dalam makanan mereka, seperti minyak tambahan, gula atau formula khusus.

“Obat-obatan tertentu yang merangsang nafsu makan juga bisa membantu dalam beberapa kasus,” tambah Dr. Radhakrishnan.

Jika berat badan anak tidak bertambah setelah mendapat asupan kalori lebih banyak, penyedia layanan kesehatan akan menyarankan agar anak kita dirawat di rumah sakit untuk mengamati berat badan dan pola makan mereka.

Pada beberapa kasus, pemberian makanan tambahan melalui tabung yang ditempatkan ke dalam perut melalui hidung (naso-gastric feeding) bisa jadi diperlukan.

“Terkait semua masalah medis, mencari bantuan ketika situasi tidak membaik sangat penting bagi anak kecil dalam masa pertumbuhan, jadi pastikan anak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan,” kata Dr. Radhakrishnan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!