Bakar Tongkang Digelar di Batam, Ini Tujuannya

GenPI.co Kepri – Masyarakat etnis Tionghoa di Kota Batam, Kepulauan Riau kembali menggelar ritual Bakar Tongkang setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19.

Ketua Panitia Pelaksana , Rusdi mengatakan makna dari pelaksanaan ritual Bakar Tongkang sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat dan dan kemudahan dalam mencari nafkah.

“Inti dari ritual ini kita berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan kita rezeki, kemudahan untuk cari nafkah. Itu memang sudah kepercayaan kita, biasanya doa-doa kita dikabulkan,” katanya, Jumat (15/7).

BACA JUGA:  Kepri Gelar Festival Budaya Tionghoa, Bakal Seru Nih, Cek!

Rusdi menjelaskan pada tahun 1820 etnis Tionghoa asal Tiongkok sulit untuk mencari makan, yang kemudian melakukan perjalanan laut menggunakan perahu tongkang.

Setelah menempuh perjalanan jauh, mereka tiba di Bagan-siapiapi, Provinsi Riau dan akhirnya mereka memiliki penghasilan ikan yang cukup banyak.

BACA JUGA:  Banyak Keseruan di Festival Budaya Tionghoa, Jangan Dilewatkan!

“Setelah sampai di Bagan-siapiapi, ternyata di sana mereka punya hasil ikan yang melimpah ruah. Sampai Bagan-siapiapi ini terkenal dengan pengekspor ikan nomor 1 di Indonesia,” ujar Rusdi.

Hal tersebut membuat etnis Tionghoa pada saat itu memilih untuk tidak kembali pulang ke negara asal dan akhirnya membakar perahu tongkang yang membawa mereka sampai di Bagan-siapiapi.

BACA JUGA:  Stand Makanan di Festival Budaya Tionghoa Laris Manis

“Jadi mereka dari Tiongkok menuju ke Bagan-siapiapi mereka membawa dewa Kie Hu Ong Ya,” ujarnya.

Artikel ini bersumber dari kepri.genpi.co.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!