redaksiutama.com – Screen time atau jumlah waktu interaksi dengan layar gawai, seperti smartphone, tablet, televisi, hingga permainan video adalah salah satu cara yang digunakan sebagian besar orang tua saat ini untuk menenangkan anak ketika mulai rewel.
Kebiasaan screen time mengundang banyak kontra karena dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak. Dilansir dari Healthline, terlalu banyak screen time bisa menyebabkan anak mengalami gangguan suasana hati, kesulitan untuk mengontrol berat badan, waktu tidur tidak teratur, memiliki masalah kepercayaan diri, sulit bersosialisasi, menurunkan kemampuan kognitif, dan menghambat kemampuan berbicara anak.
Lalu, bagaimanakah aturan screen time untuk anak usia balita? Berikut panduannya menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO tidak merekomendasikan orang tua untuk memberikan screen time pada bayi usia di bawah satu tahun. Sebagai gantinya, WHO menyarankan orang tua untuk sering melakukan aktivitas fisik dengan anak, seperti permainan interaktif di lantai. Pada anak yang belum dapat berpindah tempat, tummy time atau posisi tengkurap selama 30 menit bisa dijadikan pilihan.
Selain itu, orang tua diminta untuk tidak ‘mengekang’ bayi selama lebih dari satu jam per hari, seperti digendong, diletakkan di kereta dorong, atau duduk di kursi tinggi. Saat si kecil sedang diam, WHO menyarankan orang tua atau pengasuh membacakan dongeng untuknya.
Bagi bayi sampai usia tiga bulan, dianjurkan untuk memiliki waktu tidur selama 14-17 jam per hari termasuk tidur siang. Sementara, untuk usia empat sampai sebelas bulan adalah selama 12-16 jam.
Sampai anak berusia satu tahun, WHO masih belum merekomendasikan orang tua untuk memberikan screen time. Namun, anak usia dua tahun diperbolehkan untuk screen time maksimum satu jam per hari. WHO lebih menganjurkan orang tua untuk mengajak anak beraktivitas setidaknya selama tiga jam, semakin lama semakin baik.
Bila tidak sedang beraktivitas intensitas sedang atau berat, mengajak anak untuk membaca dongeng bersama sangat direkomendasikan. Perihal waktu tidur, WHO menyarankan selama 11-14 jam, termasuk tidur siang.
Sama seperti anak dua tahun, anak berusia tiga sampai empat tahun pun hanya diperbolehkan untuk screen time tidak lebih dari satu jam per hari. WHO meminta orang tua untuk mendorong anak agar beraktivitas total 180 menit, termasuk 60 menit aktivitas intensitas sedang hingga berat.
Anak-anak di kelompok usia ini disarankan untuk mendapatkan 10 sampai 13 jam waktu tidur, termasuk tidur siang.
Melansir dari Healthline, sebelum memberikan screen time kepada anak, orang tua harus meninjau terlebih dahulu konten yang akan disaksikan anak, menonton konten bersama anak sebagai bentuk pengawasan, mendiskusikan kepada anak terkait apa yang ditonton, memberikan tayangan yang bersifat mendidik, dan mengajarkan tentang privasi serta keamanan internet.