redaksiutama.com – Bubur adalah salah satu makanan yang dihidangkan saat sarapan. Menu sarapan yang terbuat dari nasi ini banyak dikonsumsi oleh penduduk di Asia dan dikenal sebagai makanan sehat yang berasal dari Asia .
Bubur adalah istilah yang mengacu pada campuran bahan padat dan cair, dengan komposisi cairan yang lebih banyak dibanding bahan padat. Di dunia kuliner, bubur adalah makanan yang dimasak dengan cara merebus bahannya sampai menjadi cair atau lunak.
Konon katanya, bubur sudah ada sejak zaman Kaisar Kuning yaitu saat berkuasanya Kaisar Xuanyuan Huangdi. Pada tahun 238 sebelum masehi, dikisahkan bahwa sempat terjadinya musim paceklik atau kekurangan bahan makanan. Paceklik ini disebabkan karena kemarau yang berkepanjangan. Akibatnya, saat itu sang Kaisar memikirkan bagaimana cara untuk mengolah makanan menjadi banyak.
Saat itu, Kaisar mencoba untuk menuangkan sup panas ke atas nasi hingga nasi tersebut menjadi mengembang seperti bubur . Setelah itu, Kaisar meminta juru masaknya untuk memasak beras sampai menjadi bubur agar rakyatnya kebagian makanan yang cukup.
Selain kisah dari Kaisar, ada juga kisah dokter Chun Yuyi yang merawat Kaisar Qi yang sedang sakit dengan memberi makanan berupa bubur . Dari situlah akhirnya bubur disajikan sebagai menu sarapan bagi orang yang sedang sakit.
Bubur sering dianggap sebagai makanan sehat karena teksturnya yang lembut. Bubur juga sering disajikan untuk bayi sebagai makanan pendamping bagi yang sudah diperbolehkan untuk mengkonsumsi nasi.
Bubur diketahui memiliki kalori yang rendah, yakni sekitar 138 kalori dalam satu porsi. Tetapi, untuk bubur yang sudah dikombinasikan dengan ayam, telur, kacang, dan toping lainnya bisa mencapai sekitar 290 kalori. Kalori bubur tentunya lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi putih yang disajikan tanpa lauk, yaitu sekitar 242 kalori. Sehingga, banyak orang yang mengonsumsi bubur untuk program dietnya.
Faktanya, memakan bubur saat diet tidak membuat berat badan cepat turun. Meskipun jumlah kalorinya rendah, bubur memang akan membuat perut lebih cepat lapar. Pasalnya, bubur tidak begitu kaya akan vitamin, protein, mineral, dan zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas hingga siang hari. Hal ini dikarenakan kandungan yang terdapat dalam bubur dominan mengandung air.
Jika ingin mengonsumsi bubur untuk diet, lebih baik mengganti berat putih menjadi bubur merah agar lebih sehat karena beras merah lebih kaya akan serat dan mengandung karbohidrat yang kompleks. Bubur dari beras merah tidak akan meningkatkan gula darah dan membuat perut kenyang dalam jangka waktu yang lebih lama.
Cara membuat bubur nasi bisa terbilang cukup mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun mudah ditemui dan sangat sederhana.
Berikut ini adalah cara membuat bubur nasi yang bisa Anda praktikkan dalam membuat menu sarapan Anda dan keluarga:
Bahan-bahan:
– 1/2 kg beras
– 2 Gelas kaldu ayam
– 2 gelas air biasa
– Garam (secukupnya)
– 1/4 daging ayam (tanpa tulang)
– Bawang goreng (secukupnya)
– Kecap asin atau manis (secukupnya)
– 1 batang daun bawang (iris kecil)
– 1 batang daun seledri (iris kecil)
– 1 butir telur (rebus, kupas kulitnya belah jadi dua)
– Kaldu ayam bubuk (optional)
– Sambal (optional)
Cara membuat:
1. Cuci beras hingga bersih. Lalu, masak beras menggunakan air biasa yang dikombinasikan dengan air kaldu ayam, masukkan garam secukupnya.
2. Masak beras sampai lembut dan lunak sekitar 30 menit. Agar panci tidak gosong, ketika masak jangan lupa untuk selalu mengaduk beras. Jika sudah matang, sisihkan sebentar.
3. Setelah itu, masukkan daging ayam yang sudah diberi bumbu dan garam kedalam penggorengan. Tunggu sampai matang dan suwir ayam menjadi tipis.
4. Letakkan bubur yang sudah matang ke dalam mangkok, lalu taburkan dagin ayam, bawang goreng, daun bawang, daun seledri dan telur kedalamnya.
5. Masukkan kecap asin atau kecap manis dan sambal sebagai penambah rasa diatasnya.
Itulah informasi mengenai bubur dan cara membuatnya. (Sophia Pemerena)***