redaksiutama.com – Erupsi gunung berapi Mauna Loa di Hawaii, gunung berapi aktif terbesar di dunia, mendorong Garda Nasional Hawaii untuk memberikan bantuan di saat para penduduk dan turis berduyun-duyun datang untuk menyaksikan pemandangan langka itu.
Sejak mengalami erupsi pada 27 November, Mauna Loa mengeluarkan semburan lahar ke arah langit yang kemudian mengalir menuruni gunung berukuran besar itu.
Meski pihak berwenang mengatakan masih belum ada risiko langsung bagi masyarakat di Pulau Besar Hawaii, lahar kini sudah menjalar dengan jarak sekitar 3,2 km dari jalan raya utama yang menghubungkan bagian timur dan barat pulau itu.
“Bagian terdepan dari aliran lahar tersebut terus mengalami pergerakan minimal … dan berjarak sekitar 3,2 km dari jalan raya Daniel K. Inouye,” demikian disebutkan dalam situs web peringatan bahaya County of Hawaii pada Selasa (6/12) pagi waktu setempat. “Aliran tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi komunitas mana pun saat ini.”
Dalam 24 jam terakhir, aliran lahar itu bergerak dengan rata-rata laju sekitar 8 meter per jam, menurut informasi dari Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey/USGS) pada Senin (5/12).
Meski laju pergerakannya melambat dalam beberapa hari terakhir, aliran lahar itu masih berstatus aktif dengan pasokan yang terus bertambah dari satu celah aktif, yang dikenal sebagai lubang celah 3, menurut USGS.
Di saat para penduduk dan turis berbondong-bondong datang untuk menyaksikan letusan langka itu, para pejabat meminta bantuan dari Garda Nasional Amerika Serikat (AS).
Departemen Pertahanan Hawaii mengatakan Gubernur Hawaii David Ige dan Mayor Jenderal Kenneth Hara mengaktifkan 20 personel Garda Nasional Hawaii pada Senin dan menugaskan mereka untuk membantu Hawaii County dalam pengaturan lalu lintas dan sejumlah peran lainnya terkait letusan Mauna Loa.
Para pejabat juga menyediakan lokasi pengamatan yang aman di rute satu arah yang dapat diakses melalui Jalan Raya Daniel K. Inouye, kata Badan Pertahanan Sipil Hawaii County.
“Jika letusan berlanjut, lahar kemungkinan akan menutupi jalan raya. Namun, pada tahap ini, jaraknya masih sekitar 3,7 km dari jalan raya. Akan tetapi aliran lahar itu terus bergerak maju setiap hari,” kata Natalia Deligne, ahli vulkanologi USGS di Observatorium Gunung Berapi Hawaii (Hawaiian Volcano Observatory).
“Kita tidak tahu berapa lama letusan ini akan berlangsung, dan itu akan menentukan apakah jalan raya akan semakin terancam atau tidak,” kata Deligne.
Gunung berapi Mauna Loa meletus untuk pertama kalinya sejak 1984. Sepekan setelah letusan itu, aliran lahar mengalir ke arah timur laut, jauh dari puncak gunung berapi itu.
Letusan Mauna Loa menarik kedatangan banyak wisatawan, demikian Xinhua dikutip Rabu.