redaksiutama.com – Microwave menjadi salah satu perangkat memasak yang kini cukup populer karena membuat segalanya menjadi lebih mudah dan praktis.
Bahkan, banyak orang menggunakan microwave untuk membuat berbagai hidangan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya seperti oatmeal, cokelat panas, atau popcorn.
Namun, tanpa disadari, sering kali kita menggunakan microwave secara tidak benar untuk memanaskan kembali makanan, sehingga hal ini dapat menimbulkan risiko yang berbahaya.
Apalagi, microwave tidak dirancang untuk memasak makanan secara merata, yang artinya bakteri apa pun di dalam makanan yang dipanaskan masih akan bertahan.
Lalu, ada masalah ledakan gelombang mikro yang secara langsung berkontribusi pada produksi racun karsinogenik.
Nah, maka dari itu, untuk meminimalkan risiko microwave, jangan menggunakannya untuk memasak atau menghangatkan sembilan makanan seperti yang dilansir dari laman The Healthy berikut ini.
1. Telur rebus
Dikupas atau tidak, ketika telur rebus dimasak dalam microwave, uap air di dalamnya menciptakan penumpukan uap yang ekstrim, sehingga bisa membuat telur meledak.
Lebih menakutkan lagi, telur tidak akan pecah di dalam microwave saat sedang dipanaskan, tetapi setelah itu, yang berarti telur panas yang mendidih bisa pecah di tangan kita, di piring kita, atau bahkan di mulut kita.
Untuk menghindarinya, potong telur kecil-kecil sebelum dipanaskan kembali atau lebih baik lagi, hindari memasukkannya ke dalam microwave sama sekali.
2. Air susu ibu
Membekukan dan menyimpan air susu ibu (ASI) untuk persediaan memang ide yang bagus. Tapi, jangan pernah memanaskannya kembali di dalam microwave.
Memanaskan sebotol ASI secara tidak merata di microwave bisa menciptakan titik panas yang dapat membakar mulut dan tenggorokan bayi. Lalu, ada bahaya karsinogen yang datang dengan memanaskan plastik.
FDA merekomendasikan agar ASI dan susu formula dicairkan dan dipanaskan kembali dalam panci di atas kompor atau menggunakan air panas.
Sebagai solusinya, kita bisa memanaskan secangkir air dalam microwave dan kemudian memasukkan kantong atau botol ASI ke dalamnya untuk mencairkan.
3. Daging olahan
Daging olahan sering mengandung bahan kimia dan pengawet yang memperpanjang umur simpannya.
Oleh sebab itu, memanaskan daging olahan di dalam microwave dapat membuat zat tersebut lebih buruk bagi kesehatan kita.
Menurut penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry, mengonsumsi daging olahan yang dipanaskan di microwave membuat kita terpapar zat kimia seperti kolesterol teroksidasi.
Sebuah studi dalam jurnal Food Control juga menunjukkan bahwa memanaskan kembali daging olahan dengan microwave berkontribusi pada pembentukan produk oksidasi kolesterol (COP), yang telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit jantung koroner.
Dibandingkan dengan makanan lainnya, memanaskan daging olahan dengan microwave jauh lebih mungkin membuatnya membentuk COP ke dalam makanan kita.
4. Nasi
Menurut Food Standards Agency, nasi yang dipanaskan dengan microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan makanan.
Masalah ini melibatkan bakteri yang sangat resisten yang disebut Bacillus cereus.
Sementara itu, berdasarkan hasil temuan di International Journal of Food Microbiology, suhu panas memang membunuh bakteri ini, tetapi juga dapat menghasilkan spora beracun yang justru tahan panas.
Sejumlah penelitian mengonfirmasi bahwa begitu nasi dikeluarkan dari microwave dan dibiarkan pada suhu kamar, spora apa pun yang dikandungnya dapat berkembang biak dan menyebabkan keracunan makanan jika kita mengonsumsinya.
Seperti yang dijelaskan di situs web keamanan pangan pemerintah AS, B. cereus adalah jenis bakteri yang menghasilkan racun.
Racun ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit. Satu jenis yang ditandai dengan diare dan yang lainnya yakni toksin emetik ditandai dengan mual dan muntah.
Untuk menghindari nasi terkontaminasi, panaskan sampai hampir mendidih dan kemudian jaga agar tetap hangat atau di atas suhu 60 derajat C.
5. Ayam
Hal terpenting yang harus disadari tentang gelombang mikro adalah bahwa panasnya tidak selalu membunuh bakteri karena gelombang mikro memanaskan dari luar ke dalam, bukan dari dalam ke luar.
Dengan demikian, makanan yang dipanaskan kembali rawan terhadap bakteri tertentu dan memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan penyakit ketika sel-sel bakteri ini bertahan hidup.
Mengingat hal ini, kita dapat melihat mengapa ayam, yang berisiko terkontaminasi salmonella, bisa menjadi makanan berbahaya meski dipanaskan menggunakan microwave.
Sebelum makan ayam, kita harus memasaknya secara menyeluruh untuk menghilangkan semua bakteri yang ada.
Karena microwave tidak memasak semua bagian daging, kemungkinan besar masih ada bakteri yang masih hidup seperti salmonella.
Dalam sebuah penelitian, dari 30 peserta yang memanaskan kembali daging mentah, 10 orang yang menggunakan microwave menjadi sakit, sedangkan 20 orang yang menggunakan wajan baik-baik saja.
Ini menunjukkan berapa banyak bakteri yang dapat bertahan dalam daging saat dipanaskan menggunakan microwave, dibandingkan dengan metode memasak lainnya.
6. Sayuran hijau
Jika kita ingin menyimpan seledri, kangkung, atau bayam untuk dimakan nanti sebagai cadangan makanan, pastikan kita tidak memanaskannya dengan microwave.
Karena ketika memanaskannya dengan microwave, nitrat yang terbentuk secara alami dapat berubah menjadi nitrosamin yang dapat bersifat karsinogenik.
7. Cabai
Saat cabai dipanaskan kembali dalam microwave, capsaicin — zat kimia yang memberi rasa pedas — akan terlepas ke udara.
Di udara, bahan kimia tersebut dapat membakar mata dan tenggorokan kita. Bahkan, ini dapat menyebabkan seluruh orang di ruangan mulai batuk dan kesulitan bernapas.
8. Buah anggur
Buah anggur yang dipanaskan dengan microwave akan membuat plasma ketika gas terionisasi dan memungkinkan adanya aliran listrik.
Dalam sebuah video, dosen fisika di University of New England, Stephen Bosi, PhD, menunjukkan dua potong anggur biasa dalam microwave dapat membuat plasma yang cukup untuk melelehkan lubang melalui wadah plastik.
Buah anggur juga menjebak uap di bawah daging, artinya buah ini bisa meledak saat dipanaskan.
9. Kentang
Memanaskan kembali kentang yang sudah dimasak ke dalam microwave akan menyebabkan timbulnya bakteri C botulinum.
Sehingga, ketika kita mengonsumsi kentang yang dipanaskan dengan menggunakan microwave, maka kita bisa terkena botulime atau seperti keracunan.