8 Cara Meningkatkan Kesehatan Usus Sehari-hari Secara Alami

redaksiutama.com – Kondisi usus perlu diperhatikan karena faktor inilah yang memainkan peran penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Ini dapat memengaruhi kesehatan kulit, perubahan suasana hati, penurunan berat badan, sakit perut, termasuk kembung dan sembelit.

Hal tersebut dikemukakan oleh ahli gastroenterologi di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Mark Pimentel, MD, seperti dilansir dari Real Simple.

Pentingnya menjaga kesehatan usus juga diperbincangkan sebagian orang, tak terkecuali warganet yang aktif menggunakan TikTok.

Mereka ramai-ramai menggaungkan tagar #guttok, #guthealth, #guthealing #usus, #kesehatanusus, dan #ususbuntu di platform berbagi video ini.

Kenapa kesehatan usus penting ?

Usus yang selama ini dianggap remeh atau kurang diperhatikan keberadaannya oleh sebagian orang ternyata mempunyai mikrobioma.

Itu adalah sebuah ekosistem yang terdiri dari triliunan mikroorganisme yang hidup di usus besar dan usus kecil.

Beberapa bakteri ini bermanfaat untuk kesehatan tubuh, namun ada pula yang berisiko menimbulkan penyakit di kemudian hari.

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah seberapa penting keberadaan mikrobioma yang baik di dalam usus?

Perlu diketahui bahwa mikrobioma usus yang sehat memainkan beberapa peran kunci di dalam tubuh untuk menjaga kesehatan.

Salah satunya adalah 70 persen dari sistem kekebalan tubuh bergantung pada usus -terkhusus mikrobioma khusus.

Mikrobioma usus juga dikaitkan dengan metabolisme, memecah nutrisi yang dibutuhkan tubuh, memengaruhi berat badan, dan tingkat energi.

Kesehatan usus juga erat dengan pencegahan penyakit yang lebih serius dan peradangan, dan membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Pengaruh lainnya dari usus yang sehat adalah turunnya risiko diabetes, kanker, dan memengaruhi kognisi serta kesehatan mental.

Kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan usus

Mengingat kesehatan usus begitu penting bagi tubuh, orang perlu menjaga kondisi organ pencernaan ini supaya mikrobiomanya tetap seimbang.

Berikut beberapa kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan usus dengan cara yang alami.

1. Makan banyak sayuran

Menurut ahli diet terdaftar asal Vancouver, Kanada, Desiree Nielsen, RD, nutrisi adalah fondasi bagi kesehatan usus yang baik.

Ia mengatakan, makanan yang sehari-hari dilahap ternyata dapat bersentuhan langsung dengan lapisan usus dan mikrobioma.

Hal itu terjadi lantaran tidak semua makanan, seperti nutrisi, fitokimia, serat, dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna atau FODMAP diserap tubuh.

FODMAP terdiri dari oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi.

Ketika kandungan-kandungan itu tidak sepeunuhnya diserap yang terjadi adalah interaksi dengan jaringan usus dan bakteri usus.

Ini memungkinkan bakteri usus menjadi lebih baik atau buruk, terlebih jenis makanan yang dikonsumsi menentukan jenis bakteri di usus.

Karena alasan itulah Nielsen merekomendasikan orang supaya banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Pilihan makanan yang dapat diasup adalah bawang bombay, buah beri, teh, atau kopi yang semuanya mengandung flavonoid.

Flavonoid adalah sekelompok fitokimia yang mendorong pertumbuhan spesies bakteri menguntungkan yang disebut Bifidobacteria.

Selain itu, orang juga disarankan mengasup serat larut untuk memberishkan lapisan usus dan membantu tinja agar lebih mudah dikeluarkan.

2. Variasi makanan

Orang yang mengonsumsi setidaknya 30 jenis tanaman berbeda setiap minggu diketahui memiliki mikrobioma usus yang lebih kuat.

Mereka juga mempunyai mikrobioma usus yang lebih beragam daripada orang yang makan kurang dari sepuluh tanaman setiap minggu.

Variasi makanan dikatakan Nielsen penting untuk usus karena beragamnya asupan menandakan keragaman nutrisi di dalam usus.

Di sini, ia menyarankan orang untuk mengonsumsi blueberry, hemp hearts, susu kedelai, termasuk kayu manis.

3. Makanan fermentasi

Makanan yang difermentasi seperti kimchi, tempe, kombucha, dan sauerkraut ternyata membantu menjaga kesehatan usus.

Manfaat makanan fermentasi untuk kondisi saluran pencernaan sempat dibuktikan dalam sebuah penelitian di jurnal Cell.

Didapati bahwa responden yang makan makanan tinggi fermentasi merasakan peningkatan keragaman mikrobioma.

Hasil tersebut mereka dapat setelah makan makanan fermentasi sebanyak 6,3 porsi setiap hari selama sepuluh minggu.

Nielsen juga mengatakan, makanan fermentasi tidak hanya dibuat dari makanan nabati yang padat nutrisi.

Lebih dari itu, makanan fermentasi mengandung mikroba komensal yang membantu mempromosikan mikrobioma usus yang beragam dan sehat.

4. Turunkan stres

Mengalami stres tidaklah baik untuk kesehatan mental, tapi juga kondisi usus -meski hubungan keduanya belum sepenuhnya diketahui.

Namun, peneliti bisa menjelaskan bahwa organ pencernaan ini disuplai dengan saraf oleh sistem saraf enterik.

Ini adalah jaringan saraf yang sangat besar yang secara rumit mengontrol cara kerja usus dalam tubuh.

Demikian penjelasan dari ahli gastroenterologi di Gastroenterology Associates of New Jersey di Clifton, Andrew Boxer, MD.

Ia mengatakan bahwa kondisi seperti itu dapat mempengaruhi dan menyebabkan rasa sakit, sembelit, diare, dan beberapa gejala lainnya.

Untuk itulah, Boxer meminta orang untuk mengelola stres, seperti meluangkan waktu untuk riles meski hanya beberapa menit.

5. Aktivitas aerobik

Latihan kardiovaskular secara teratur dapat membantu menjaga mikrobioma usus tetap sehat dan memperbaiki pergerakan usus yang tidak teratur.

Pastikan tubuh diajak unutuk bergerak beberapa kali seminggu dan berolahraga sampai berkeringat, menurut saran Boxer.

Orang dapat menocba aktivitas yang sederhana seperti naik-turun tangga atau tribun di stadion sepakbola.

Jika tidak, cobalah berlatih lompat tali, menari selama 20 menit, atau jalan cepat untuk meningkatkan detak jantung.

6. Perbaiki tidur

Banyak bergerak memang baik untuk kesehatan usus, tapi jangan lupakan juga pentingnya tidur untuk sistem pencernaan ini.

Pasalnya, kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi usus secara signifikan.

Boxer juga menyampaikan, kurang tidur ternyata bisa menyebabkan perubahan mikrobioma pada usus dan pilihan makanan di kemudian hari.

Dalam hal ini, tidur yang tidak teratur pada gilirannya berisiko mengganggu kesehatan usus.

Risiko itu menyebabkan kontrol terhadap makanan jadi rendah, terganggunya isyarat makan, dan tubuh butuh kalori karena kurang tidur.

7. Banyak minum air putih

Tetap terhidrasi membantu segalanya mulai dari fungsi kognitif harian hingga tingkat energi hingga metabolisme.

Ini juga penting untuk kesehatan usus karena hidrasi adalah faktor kunci untuk menjaga tubuh tetap teratur.

Jika tubuh mengalami dehidrasi akibatnya adalah memperlambat eliminasi untuk mengambil lebih banyak cairan dari tinja yang menyebabkan sembelit.

Air juga dibutuhkan oleh orang yang makan banyak serat supaya sistem pencernaan berjalan dengan baik.

Berapa banyak air yang dibutuhkan setiap hari sebenarnya tidak sama untuk semua orang.

Tetapi mulailah dengan delapan gelas 8 air sehari dan perhatikan urine -jika warnanya kuning pucat tandanya tubuh terhidrasi.

8. Jangan sembarangan minum antibiotik

Memang ada kalanya antibiotik diperlukan, tetapi obat ini tidak dikonsumsi apabila tubuh tidak benar-benar membutuhkannya.

Boxer menjelaskan, antibiotik dapat memengaruhi mikrobioma usus dan dapat menghilangkan atau mengubah populasi mikroorganisme yang ada.

Jika orang butuh antibiotik, ia lebih menyarankan mereka untuk melahap makanan kaya probiotik.

Di antaranya adalah kimchi, sauerkraut, miso, yogurt, kombucha, atau suplemen probiotik untuk mengatasi kerusakan akibat antibiotik.

error: Content is protected !!