redaksiutama.com – Bicara soal penuaan, kita tidak dapat memiliki umur yang lebih panjang tanpa menerapkan gaya hidup yang berkualitas.
Untuk itu, ahli gizi dan peneliti yang berfokus pada gaya hidup, Frank Hu, PhD, pun mengatakan bahwa tidak pernah terlambat bagi orang-orang untuk membuat perubahan gaya hidup yang lebih positif.
“Bahkan bagi mereka yang berusia 70 tahun atau lebih, mengikuti gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan aktif secara fisik dapat memperpanjang umur,” terangnya.
Nah, berikut adalah beberapa kebiasaan dalam gaya hidup sehari-hari yang bisa diterapkan untuk membuat kita panjang umur .
1. Diet yang sehat
Studi menunjukkan bahwa mengikuti diet sehat dapat menambah sepuluh tahun hidup kita.
“Penting untuk meningkatkan harapan hidup bebas penyakit karena hal itu memiliki implikasi penting dalam kualitas hidup dan mengurangi biaya perawatan kesehatan secara keseluruhan,” kata Hu.
“Memperpanjang umur saja tidak cukup, kami ingin memperpanjang rentang kesehatan, sehingga harapan hidup yang lebih panjang disertai kondisi sehat dan bebas dari penyakit kronis utama maupun kecacatan yang terkait dengan penyakit tersebut,” ujar dia.
2. Melakukan aktivitas fisik secara rutin
Menurut penelitian, tetap aktif sepanjang hari sangat berkaitan dengan hidup yang lebih lama dan lebih sehat.
“Kami menemukan bahwa aktivitas fisik tingkat rendah — setara dengan berjalan kaki sekitar 10 menit sehari — dikaitkan dengan peningkatan harapan hidup hampir 2 tahun,” ungkap seorang dokter, Dr Steven Moore.
“Sementara itu, aktivitas tingkat tinggi — setara dengan berjalan kaki selama 45 menit sehari — telah dikaitkan dengan peningkatan hidup 4 tahun atau lebih,” ujar dia.
Namun, orang yang mengalami obesitas dan tidak aktif bergerak akan kehilangan sekitar 7 tahun kehidupan dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal dan aktif bergerak.
3. Tidak merokok
Para ahli mengatakan bahwa tidak merokok atau berhenti merokok akan menambah tahun hidup kita.
“Jika kita berhenti merokok, baik itu kita berusia 40, 50, 60, atau 70 tahun, ada sejumlah besar data yang mengatakan bahwa kita akan hidup lebih banyak hari dan tahun lagi sejak saat itu,” kata dokter spesialis paru, Dr Nate Hatton, MD.
“Semakin cepat kita berhenti, semakin sedikit penyakit paru-paru yang kita derita, yang berarti kualitas hidup akan selalu lebih baik,” ungkapnya.
Sebab, merokok dapat melanggengkan kerusakan paru-paru dan pada akhirnya kita akan membutuhkan oksigen lebih.
Jadi berhenti merokok lebih awal sangat baik dilakukan sebelum kita mengalami gejala atau masalah kerusakan paru-paru yang akan meningkatkan kualitas hidup kita.
4. Mengelola stres
Stres kronis yang tidak terkendali dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam hidup kita.
Satu penelitian menunjukkan bahwa orang dengan pengaturan emosi dan keterampilan pengendalian diri yang lebih baik, secara biologis lebih muda daripada rekan-rekan mereka yang sering mengalami stres.
“Banyak orang merasa pada tingkat usus bahwa stres membuat kita menua lebih cepat dan penelitian kami menunjukkan bahwa itu benar,” terang seorang psikiater di Yale, Zachary Harvanek, MD, PhD.
“Aspek yang paling mengejutkan dari penelitian ini adalah bahwa faktor ketahanan seperti regulasi emosi dapat melindungi kita, tidak hanya dari efek mental stres tetapi juga dari efek stres pada kesehatan fisik kita,” jelas dia.
5. Memiliki tidur yang cukup
Menurut ahli saraf dan direktur Center for Human Sleep Science di University of California, Matthew Walker, tidur yang cukup sudah terbukti dapat membuat umur kita lebih panjang.
“Jika kita tidak memiliki waktu tidur yang cukup, sel-sel pembunuh alami (seperti kanker) bisa turun hingga 70 persen,” terangnya.
Apalagi, WHO telah mengklasifikasikan segala bentuk kerja shift malam sebagai kemungkinan pemicu karsinogen.
6. Aktif dalam kehidupan sosial
Berbagai penelitian dari seluruh dunia telah menunjukkan dampak positif komunitas dan lingkaran sosial terhadap harapan hidup.
“Sebagai manusia, kita memiliki banyak sistem pengaturan yang berbeda seperti tekanan darah, metabolisme, dan hormon stres,” kata Teresa Ellen Seeman, profesor kedokteran di UCLA School of Public Health.
“Ada data yang menunjukkan bahwa semua sistem ini dipengaruhi oleh hubungan sosial,” lanjut dia.
Oleh sebab itu, orang yang melaporkan hubungan sosial yang lebih mendukung dan positif memiliki tekanan darah dan kadar kolesterol yang lebih rendah, serta metabolisme glukosa yang lebih baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.