redaksiutama.com – Cuka apel dikenal memberikan segudang manfaat bagi tubuh.
Banyak studi menemukan, cuka apel bisa meningkatkan pembakaran lemak, menurunkan berat badan, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan banyak lagi.
Sayangnya, cuka apel juga memiliki efek samping, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.
“Berapa banyak cuka sari apel untuk diminum masih diperdebatkan,” ujar ahli diet Juliana Tamayo, RDN.
“Beberapa orang mengonsumsi 1-2 sendok makan cuka apel yang diencerkan dalam air untuk membantu menurunkan berat badan dan mengurangi nafsu makan.”
“Untuk mendapatkan manfaat lain seperti membantu mengelola gula darah dan meningkatkan mikrobiota usus, 1 sendok makan air sudah cukup,” imbuhnya.
Efek samping cuka apel
Namun cuka apel belum tentu cocok dikonsumsi sebagian orang dan dapat memengaruhi kondisi tubuh, tergantung dari banyak faktor.
Apa saja efek samping konsumsi cuka apel terlalu banyak?
1. Gangguan pencernaan
Menurut Trista Best, RD, ahli diet di Balance One Supplements, cuka apel dalam dosis rendah berfungsi untuk memperbaiki usus.
“Cuka sari apel dapat membantu memperbaiki banyak masalah pencernaan karena karakteristik antimikroba, antivirus, antijamur, prebiotik, dan probiotik di dalamnya,” kata Best.
Namun, kelebihan cuka sari apel justru menyebabkan sakit perut atau gangguan pencernaan.
Meminum lebih dari 2 sendok makan cuka apel akan membuat cuka tersebut bereaksi dengan penyerapan nutrisi lain, sehingga makanan berada di perut lebih lama dan menunda pengosongan lambung.
“Dalam kasus yang ekstrem, hal itu memicu gastroparesis yang menimbulkan kembung, gangguan pencernaan, mual, muntah, dan banyak lagi,” catat Tamayo.
“Hal ini terutama berlaku untuk pasien dengan diabetes tipe 1 yang lebih berisiko mengalami gastroparesis.”
Tamayo merekomendasikan untuk mengurangi asupan cuka apel menjadi 1-2 sendok makan per hari dan berkonsultasi dengan dokter.
2. Kerusakan pada email gigi
Cuka apel mengandung 5-6 persen asam asetat. Menurut ahli diet Whitney Stuart, RDN, asam ini secara bertahap dapat mengikis email gigi karena tingkat pH yang rendah.
Semakin rendah pH, semakin tinggi konsentrasi asam tersebut.
Apabila asupan cuka apel mulai merusak email gigi, gigi akan menjadi sensitif terhadap minuman dan makanan panas dan dingin, dan warna gigi menguning.
Pada studi tahun 2014 yang diterbitkan di Clinical Laboratory, ditemukan email gigi bungsu manusia yang direndam dalam cuka jenis pH rendah mengalami kehilangan mineral 1-20 persen setelah empat jam.
Demi melindungi Gigi, Stuart menganjurkan untuk mengencerkan cuka apel dengan air dalam rasio 1:1 sebelum diminum.
3. Gejala asam lambung
Banyak orang dengan refluks asam mengalami gejala asam lambung setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang asam, termasuk cuka apel.
“Mengonsumsi cuka apel dapat memperburuk refluks asam dengan menyebabkan heartburn yang lebih parah,” kata Stuart.
Kondisi ini bisa terjadi jika kita meminum cuka apel dalam jumlah banyak dan tidak diencerkan lebih dulu.
Bagi penderita maag, dianjurkan untuk menghindari cuka apel karena dapat memperburuk kondisi dan menghambat proses pemulihan.
4. Penyerapan kalium lebih rendah
Kalium adalah mineral penting bagi tubuh yang membantu menjaga detak jantung tetap teratur, saraf bekerja dengan baik, dan otot berkontraksi sebagaimana mestinya.
Kalium juga melawan dampak negatif natrium pada tekanan darah, menetralkan asam, dan mengurangi kehilangan kalsium dari tulang.
Namun, cuka apel dapat memengaruhi kemampuan tubuh menyerap mineral tertentu, terutama kalium.
Dalam sebuah studi kasus, seorang wanita muda dirawat di rumah sakit karena memiliki kadar kalium rendah, dan didiagnosis menderita osteoporosis yang dikaitkan dengan asupan cuka apel berlebihan.
Wanita itu mengonsumsi sekitar 240 mililiter cuka apel setiap hari selama enam tahun, dan dokter menduga asupan cuka apel dalam dosis besar menjadi penyebabnya.
5. Rasa terbakar di tenggorokan
Ada dua alasan mengapa minum terlalu banyak cuka apel dapat menyebabkan sensasi terbakar di tenggorokan.
Pertama, cuka apel adalah zat asam yang bisa menyakitkan bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Kemudian, cuka apel memicu refluks asam yang menyebabkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, dan cenderung menyebabkan rasa terbakar.
Temuan studi mengungkap, asam asetat dari cuka apel adalah penyebab umum luka bakar di tenggorokan.