redaksiutama.com – Kolagen merupakan protein struktural utama yang menyusun 25-30 persen protein dalam tubuh manusia.
Kolagen bertugas memberi struktur pada jaringan ikat seperti, kulit, tulang rawan, tendon, ligamen, otot, tulang, dan pembuluh darah.
Kolagen secara alami terbuat dari asam amino, yang dianggap sebagai bahan penyusun protein.
Asam amino gliklin, prolin, dan hidroksiprolin menyumbang 57 persen dari total asam amino dalam kolagen .
Asam amino berbentuk seperti rantai, karena di dalam kolagen, asam amino dipilin erat seperti tali –hal inilah yang membuat kolagen sangat kuat dan stabil.
Di dalam tubuh, kolagen secara alami diproduksi oleh sel yang disebut fibroblas.
Pembentukan kolagen yang optimal membutuhkan protein dan vitamin C berkualitas tinggi yang cukup dalam makanan yang kita konsumsi.
Namun, kita juga bisa mendapatkan kolagen secara langsung dengan mengonsumsi makanan tertentu maupun dengan mengonsumsi suplemen.
Suplemen kolagen dibuat dari tulang dan jaringan hewan, seperti sapi, kuda, babi, atau ikan.
Tujuan dari suplemen ini adalah untuk membantu tubuh membangun kembali kolagen.
Ada pun jenis suplemen kolagen meliputi:
Gelatin, atau kolagen yang dimasak, dibuat dengan memanaskan kolagen dalam waktu lama. Panas menurunkan kolagen, membentuk protein yang lebih kecil
Kolagen terhidrolisis. Jika protein dipecah lebih lanjut menjadi asam amino, itu dikenal sebagai kolagen terhidrolisis.
Bentuk ini juga disebut gelatin terhidrolisis, peptida kolagen, atau hidrolisat kolagen.
Tidak terdenaturasi. Kolagen yang tidak didenaturasi masih utuh dan belum terdegradasi atau mengalami penurunan.
Suplemen kolagen tersedia dalam beberapa bentuk, mulai dari pil, bubuk, cair, dan dalam makanan atau minuman kemasan, hingga permen karet.
Lalu, bagaimana mungkin kolagen membantu kita untuk menurunkan berat badan ?
Sampai saat ini, hanya ada sedikit penelitian tentang hubungan langsung antara suplemen kolagen dan penurunan berat badan .
Kebanyakan penelitian pun hanyalah penelitan sederhana, sudah lama, atau melibatkan hewan.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, penelitian yang ada tentang manfaat kolagen yang lebih luas menunjukkan bagaimana suplemen ini secara tidak langsung dapat membantu tujuan penurunan berat badan.
1. Mendorong rasa kenyang
Suplemen kolagen dapat meningkatkan rasa kenyang, hingga bisa membantu penurunan berat badan, terlebih dengan berkurangnya rasa lapar.
Kolagen mungkin memiliki efek ini dikarenakan kolagen merupakan protein.
Menurut sebuah ulasan tahun 2020, diet tinggi protein dapat meningkatkan hormon kenyang kita seperti, glukagon-like peptide-1 dan cholecystokinin.
Selain itu, ini juga dapat menekan ghrelin, hormon rasa lapar.
Menurut sebuah penelitian tahun 2008, peningkatan asupan protein juga dapat meningkatkan termogenesis, yang memengaruhi rasa kenyang dan pengeluaran energi.
Studi ini juga mencatat, diet protein yang lebih tinggi dapat merangsang anabolisme protein otot.
Kondisi ini mendukung retensi massa otot tanpa lemak sambil meningkatkan riwayat metabolisme.
Juga, dalam sebuah studi kecil tahun 2009, gelatin ditemukan dapat mengurangi rasa lapar 44 persen lebih banyak daripada kasein, yang merupakan protein dalam susu.
Perlu diketahui, gelatin adalah protein yang tidak lengkap, artinya protein ini pun kekurangan semua asam amino yang dibutuhkan tubuh.
Kita tidak dapat memenuhi kebutuhan protein kita hanya dengan suplemen gelatin atau kolagen saja.
Tetapi, suplemen dapat meningkatkan asupan protein kita secara keseluruhan dan berpotensi meningkatkan rasa kenyang.
2. Meningkatkan massa otot
Membangun otot adalah komponen penting dari penurunan berat badan.
Hal ini terjadi karena otot dapat membakar lebih banyak kalori saat istirahat dan meningkatkan pengeluaran kalori secara keseluruhan.
Mengonsumsi suplemen kolagen dapat membantu upaya untuk meningkatkan massa otot.
Sebuah penelitian di tahun 2015 yang melibatkan orang tua dengan umur 56 tahun ke atas.
Responden dengan sarcopenia (kehilangan otot terkait usia) menyelesaikan 12 minggu latihan beban.
Lalu, setengah dari peserta mengambil suplemen peptida kolagen, sementara setengah lainnya mengambil plasebo.
Dan hasilnya, mereka yang mengonsumsi peptida kolagen mengalami peningkatan massa dan kekuatan otot yang lebih besar.
Mereka juga kehilangan lebih banyak massa lemak daripada kelompok responden dengan plasebo.
Hasil ini menunjukkan, suplemen kolagen dapat mendukung hilangnya lemak tubuh dengan meningkatkan efek latihan beban pada massa otot.
3. Mengurangi akumulasi lemak
Ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa kolagen dapat mengurangi perkembangan dan akumulasi adiposit, atau sel lemak.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa kolagen dari skate, sejenis ikan, dapat mengurangi lemak tubuh pada manusia.
Jumlah lemak yang hilang memang kecil, tetapi ini menunjukkan manfaat potensial dalam penurunan berat badan.
Demikian pula, dalam studi yang dilakukan pada hewan tahun 2018, peptida kolagen dari skate memiliki efek anti-obesitas pada tikus.
Para peneliti menghubungkan efek ini dengan peningkatan metabolisme lemak dan pengurangan akumulasi lemak.
Lalu, sebuah penelitian lain yang dilakukan pada hewan tahun 2016 juga menemukan, kolagen hidrolisat yang juga disebut peptida kolagen, dapat mengurangi ukuran sel lemak dan penambahan berat badan pada tikus.
4. Meredakan nyeri sendi
Suplemen kolagen mungkin secara tidak langsung membantu penurunan berat badan dengan mengurangi nyeri sendi.
Persendian yang sehat diperlukan untuk bergerak dengan nyaman saat berolahraga dan beraktivitas sehari-hari.
Terlibat lebih teratur dalam aktivitas fisik memang dapat mendukung manajemen berat badan.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan, peptida kolagen dapat mengelola osteoartritis.
Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan sendi aus, dan ini menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi.
Juga, dalam sebuah studi tahun 2017 yang melibatkan atlet, ditemukan, peptida kolagen dapat menurunkan nyeri sendi lutut yang terkait dengan aktivitas fisik.
Jika nyeri sendi mencegah kita berolahraga, makan manfaat dari kolagen ini dapat membantu.