4 Jenis Vitamin yang Mampu Meningkatkan Imun Tubuh

redaksiutama.com – Memahami vitamin – vitamin yang bisa menaikkan sistem imun adalah suatu hal yang harus dilakukan saat ini. Apalagi, dunia sudah tidak lagi bersih. Setiap hari, kita terpapar oleh miliaran virus dan bakteri berbahaya. Kita sering kali melakukan segala cara untuk melindungi diri kita dari virus dan bakteri. Seperti memakai jaket, minum teh hangat, dan vitamin . Tetapi tahukah Anda, vitamin apa saja yang bisa meningkatkan imunitas?

Sulit untuk menganggap remeh peran dari nutrisi yang membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan bergizi dan asupan yang cukup dari protein berkualitas, dapat meningkatkan kualitas hidup.

Namun, tak dapat dimungkiri sistem imun kita adalah salah satu bagian yang paling kompleks selain otak. Sistem imun membutuhkan lebih banyak nutrisi dan vitamin yang lebih spesifik untuk menjaganya tetap berada dalam kondisi prima.

Sistem imun bekerja tanpa lelah melawan semua jenis virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Banyak faktor yang membentuk respons dari sistem imun di antaranya materi genetik, usia, kesehatan dan tingkat stres. Diet adalah salah satu penyumbang terbesar bagi sistem imun.

Begitu banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola makan orang Barat (tinggi gula, garam, dan lemak) mungkin saja menjadi salah satu penyebab tingginya angka penderita penyakit kronis di dunia.

Tubuh membutuhkan berbagai jenis nutrisi yang berbeda untuk membangun sistem pertahanan dan melindungi tubuh agar bebas dari penyakit. Beberapa nutrisi tertentu sangat berguna bagi sistem imun, tetapi hal tersebut tidak semudah minum multivitamin setiap pagi.

Jika Anda sungguh-sungguh dalam meningkatkan imunitas, Anda mungkin perlu menerapkan gaya hidup sehat secara terus menerus untuk membentuk kebiasaan diet yang bagus. Tetapi, mengatasi kekurangan vitamin dan mineral bisa disebut sebagai awalan yang baik.

Nutrisi berperan untuk menguatkan sistem imun sebagai dinding pelindung (seperti kulit atau mukosa), meningkatkan produksi antibodi dan memperbaiki “komunikasi” dengan sel. Beberapa vitamin cenderung berkontribusi lebih baik daripada vitamin yang lain.

Berikut ini penjelasan vitamin mana saja yang bisa meningkatkan sistem imun dan nutrisi yang penting untuk menjaga tubuh tetap sehat.

1. Vitamin C

Vitamin C atau dikenal juga dengan sebutan asam askorbat adalah zat yang umum ditemukan di obat flu dan pilek. Kekurangan vitamin C bisa mengakibatkan turunnya fungsi sistem imun dan meningkatkan risiko terkena berbagai macam infeksi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat tubuh bertarung melawan virus, asupan vitamin C bisa membuat tubuh pulih lebih cepat, bahkan ketika kita telah mengonsumsi asupan vitamin C harian yang cukup.

Asupan vitamin C yang cukup adalah sebanyak 75-90 miligram per hari. Vitamin C membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam berbagai aspek, seperti memperkuat sel darah putih, mempertahankan susunan kulit, dan melindungi tubuh dari stres.

“Asupan vitamin C yang sesuai bisa membantu mengurangi radang paru-paru, membantu tubuh menangkal virus Covid-19 dan masalah pernapasan lain,” kata Hussain Abdeh, direktur klinis dan apoteker di Medicine Direct.

Banyak orang percaya, jeruk memiliki kandungan asam askorbat yang paling tinggi. Sebuah jeruk mengandung 70 miligram vitamin C. Anggapan banyak orang memang betul, tetapi ternyata ada sayuran juga yang memiliki kadar vitamin C cukup tinggi seperti paprika.

Satu paprika bisa mengandung kurang lebih 65 miligram vitamin C. Bahkan, satu brokoli bisa mengandung hingga 89 miligram vitamin C.

2. Vitamin B

Vitamin B penting bagi semua makhluk hidup. Dari mulai bakteri sampai manusia membutuhkan yang namanya vitamin B.

Ada delapan jenis vitamin B dan masing-masing bertanggung jawab dalam proses metabolisme dan proses penting lainnya. Secara sederhana, tanpa vitamin B kita tidak akan bisa bergerak, melihat, berpikir dan memperbaiki setiap gangguan yang terjadi di dalam tubuh kita.

Dilansir dari situs Live Science, nutrisi ini berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kekurangan asam folat (B9) dan B12 bisa menurunkan respons sistem kekebalan tubuh secara drastis dengan meng infeksi aktivitas produksi sel darah putih. Kekurangan dua vitamin B ini juga bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut hyperhomocysteinemia, yang bisa memicu peradangan dan penyakit lainnya.

Studi pada 2017 juga mengungkapkan, kekurangan vitamin B6 bisa berdampak buruk bagi sistem kekebalan tubuh. Untungnya, vitamin B bisa didapat dari hampir semua makanan, seperti biji-bijian, daging sapi, telur, gandum, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran berdaun gelap.

3. Vitamin D

“Vitamin D digunakan tubuh untuk mengobati tuberkulosis sebelum antibiotik ada,” ujar Abdeh. “Minyak hati ikan kod dan sinar matahari adalah sumber vitamin D yang paling terkenal. Kekurangan vitamin D bisa mengakibatkan beberapa gangguan autoimun, seperti psoriasis, sclerosis dan rheumatoid arthritis.

Terlebih lagi, mikronutrien yang satu ini membantu meningkatkan produksi sel darah putih, memperkuat sistem pertahanan tubuh dari berbagai macam penyakit. Daging sapi, hati sapi, kuning telur dan minyak ikan seperti dari ikan salmon, sarden dan makarel dikenal memiliki kandungan vitamin D yang lumayan tinggi.

Jika tidak suka dengan daging hewan, jangan khawatir ada banyak makanan non-daging yang banyak mengandung vitamin D seperti sereal, susu nabati, atau jamur. Semua jenis makanan tersebut bisa mencukupi asupan vitamin D harian yang dibutuhkan tubuh.

4. Zinc

Meskipun zinc bukanlah sebuah vitamin , zinc merupakan salah satu nutrisi yang penting bagi kesehatan. Zinc penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf dan juga sistem reproduksi. Tanpa zinc, sistem kekebalan tubuh juga akan terganggu.

Riset menunjukkan bahwa zinc mempunyai efek langsung terhadap produksi dan fungsi sel darah putih. Zinc juga bertindak sebagai immunostimulant (zat yang bisa meningkatkan efektivitas dari respons sistem kekebalan tubuh).

Zinc banyak ditemukan dalam beberapa makanan seperti gandum, daging sapi dan kacang-kacangan dan juga di banyak produk makanan seperti sereal untuk sarapan. Idealnya, keseimbangan tercipta dari nutrisi dan gaya hidup yang sehat.***

error: Content is protected !!
Exit mobile version