11 Makanan Pemicu Lemak Visceral yang Perlu Dihindari

redaksiutama.com – Perut buncit merupakan masalah kesehatan yang mesti diwaspadai, karena bisa menyebabkan gangguan lain dalam tubuh.

Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan lemak visceral , lemak tidak sehat yang mengelilingi hati dan organ-organ lain di perut.

Semakin banyak penumpukan visceral fat maka semakin tinggi pula risiko terkena penyakit sindrom metabolik, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya.

Kabar baiknya, risiko tersebut bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup dan menghindari makanan tertentu.

Makanan pemicu lemak visceral

“Setiap orang memiliki lemak visceral dalam jumlah tertentu,” kata Dr William Li, penulis buku Eat to Beat Your Diet: Burn Fat, Heal Your Metabolism, and Live Longer.

Lemak memiliki banyak peran berbeda dalam tubuh, di antaranya melepaskan hormon yang mengendalikan nafsu makan dan fungsi otak, serta berfungsi menyimpan energi dari makanan.

“Dengan kata lain, lemak –termasuk lemak visceral– tidak buruk. Tapi terlalu banyak lemak visceral menyebabkan masalah.”

Para ahli mengurutkan 11 makanan yang bisa menyebabkan penumpukan lemak perut , dari makanan yang buruk hingga paling buruk. Ini dia.

1. Sereal manis

Megan Mescher-Cox, DO, ahli penyakit dalam, pengobatan gaya hidup dan pengobatan obesitas di Dignity Health St. John Hospital menyebut, sebagian besar sereal manis terbuat dari biji-bijian olahan dan tambahan gula.

Makanan ini juga tidak mengandung banyak serat, karena sebagian serat hilang setelah diproses.

“Bahan-bahan yang tampaknya sehat seperti tambahan kismis atau kranberi bisa mengandung banyak gula sebelum dikombinasikan dengan biji-bijian olahan dari sereal,” tambahnya.

Selain meningkatkan kalori kosong yang hanya memiliki sedikit nilai gizi, sereal manis juga menyebabkan lonjakan kadar insulin dan mengarah pada penurunan energi sekitar 2 jam setelah makan.

“Kekurangan energi menyebabkan minimnya olahraga dan sering kali muncul keinginan untuk makan makanan cepat saji berkalori tinggi demi mendapatkan asupan energi secara instan,” sebut Mescher-Cox.

“Asupan kalori lebih tinggi dan tingkat olahraga yang lebih rendah merupakan faktor terkuat penumpukan lemak visceral.”

2. Minyak kelapa sawit

Menurut Mescher-Cox, minyak kelapa sawit mengandung lemak jenuh sangat tinggi yang bisa menambah lebih banyak lemak visceral.

Dalam satu studi di tahun 2014, peserta yang makan muffin yang dibuat dengan minyak sawit kaya lemak jenuh mendapatkan lebih banyak lemak secara keseluruhan, khususnya di hati dan perut.

Hasil ini dibandingkan dengan peserta yang makan muffin yang diolah dari minyak bunga matahari yang mengandung lemak tak jenuh ganda.

3. Kopi beku

Meneguk kopi beku atau frozen coffee di siang hari yang panas memang nikmat, tetapi jangan mengonsumsinya secara berlebihan.

“Jika dikonsumsi terlalu sering, kopi beku dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang berbahaya,” jelas Dr Tomi Mitchell, dokter keluarga bersertifikasi di Holistic Wellness Strategies.

Karena kandungan gulanya yang tinggi, kopi beku dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara cepat yang berdampak bagi kesehatan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Kopi beku juga cenderung tinggi kalori, yang dapat menyebabkan peningkatan lemak visceral dan memicu beberapa masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

“Sesekali kopi beku bisa memanjakan, tetapi minuman ini sebaiknya tidak dikonsumsi sehari-hari,” sambung Mitchell.

4. Minuman dengan tambahan krim dan gula

“Krim kental dan gula dalam banyak minuman buatan mengandung lemak jenuh dan gula rafinasi yang dapat menyebabkan pengembangan lemak visceral,” ucap Mescher-Cox.

Sebagian besar minuman dengan tambahan gula dan krim mengandung gula melebihi jumlah yang disarankan per hari, dan lebih berkalori tinggi.

Sebagai alternatif, pilihlah teh hijau, teh hitam, atau teh herbal.

“Teh ini memiliki manfaat kesehatan karena tingkat antioksidannya yang tinggi dan tidak mengandung gula, lemak jenuh, atau bahkan kalori,” tambah Mescher-Cox.

5. Biskuit, kue, kue kering

Gula rafinasi dan kalori kosong dalam kue dan kue kering menyebabkan resistensi insulin, penumpukan lemak visceral, dan kelebihan berat badan, catat Mescher-Cox.

Biskuit, kue, dan kue kering biasanya tinggi kalori, biji-bijian olahan, serta lemak jenuh dan sedikit serat.

Efek samping dari konsumsi makanan ini tidak hanya lemak visceral.

“Kue kering dan biskuit juga mengandung dosis tinggi lemak jenuh dari mentega, lemak trans dari margarin, atau lemak padat lainnya,” tutur Dana Ellis Hunnes, PhD, MPH, RD, ahli diet di UCLA Medical Center.

Semua jenis lemak tersebut diketahui bisa meningkatkan kadar kolesterol, termasuk kolesterol LDL.

6. Daging merah dan daging olahan

Daging olahan seperti bacon, sosis, ham, serta daging merah (daging sapi) dikaitkan dengan lemak visceral dalam berbagai studi.

Hal itu disampaikan Dr Stacie J. Stephenson, penulis Vibrant: A Groundbreaking Program to Get Energized, Own Your Health, and Glow.

“Dalam studi tahun 2020, asupan daging yang lebih tinggi secara umum dikaitkan dengan lebih banyak lemak visceral, terutama pada wanita di atas 45 tahun,” katanya.

Pilihlah sumber protein dengan lemak sehat dari makanan laut, dan sumber protein nabati dari kacang-kacangan.

7. Makanan cepat saji

Menurut Mescher-Cox, burger keju adalah kombinasi dari bahan-bahan yang menyebabkan pembentukan lemak visceral, seperti daging merah, keju, dan roti putih olahan.

“Tambahan mayones atau bahan lainnya semakin menambah lemak tidak sehat ke dalam makanan tersebut.”

8. Donat

Studi tahun 2020 menunjukkan, asupan gula tambahan dikaitkan dengan lemak visceral yang mengelilingi sekitar organ jantung.

Lalu, studi lain yang meneliti remaja dengan kelebihan berat badan menemukan, asupan lemak dan gorengan yang lebih banyak dikaitkan dengan akumulasi lemak di sekitar hati.

Sedangkan, asupan gula yang lebih tinggi terkait peningkatan lemak visceral di perut.

“Gula rafinasi ditambah lemak rafinasi adalah penyebab lemak visceral, dan donat mengandung keduanya tanpa nutrisi berkualitas seperti serat atau antioksidan,” jelas Stephenson.

9. Keripik dan kentang goreng

Keripik kentang dan kentang goreng adalah makanan lain yang juga memicu lemak visceral.

“Kentang adalah makanan glisemik tinggi, artinya dapat menyebabkan gula darah melonjak,” kata Stephenson.

Jika digoreng dengan metode deep fry, makanan ini akan mengandung lemak trans serta akrilamida karsinogenik yang terbentuk saat makanan berkarbohidrat terkena suhu tinggi.

Dalam dua studi yang meneliti pola diet terkait lemak visceral, para peneliti mengidentifikasi gorengan dan makanan cepat saji berkorelasi tinggi dengan lemak visceral.

“Kentang goreng masuk dalam kedua kategori itu,” tambah Stephenson.

10. Alkohol

“Alkohol dapat menyebabkan akumulasi lemak visceral yang terkait dengan berbagai kondisi kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe 2,” sebut Mitchell.

Sebagai langkah pencegahan, pilih minuman dengan kandungan alkohol rendah dan membatasi asupan alkohol harian.

“Kita dapat mencoba alternatif yang lebih sehat seperti air seltzer beraroma atau jus buah segar selama acara sosial.”

11. Soda

Beberapa studi menghubungkan soda dengan lemak visceral, serta peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Satu studi yang meneliti pengaruh asupan soda terhadap lemak pada orang dewasa sehat membuktikan, soda dengan pemanis gula terkait pengendapan lemak visceral lebih banyak di area perut.

Tidak hanya soda biasa, soda diet pun memberikan dampak serupa.

“Sebuah studi tahun 2021 menunjukkan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas yang minum lebih banyak soda diet memang mengalami peningkatan obesitas,” kata Stephenson.

“Minum soda diet juga dapat menyebabkan orang berpikir mereka boleh makan lebih banyak karena mereka menghemat kalori pada soda, sehingga asupan kalori secara keseluruhan lebih tinggi.”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!