Turun Dikit Langsung Diborong, Batu Bara Tak Ada Matinya

redaksiutama.comJakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara akhirnya menguat setelah tumbang tiga hari. Pada perdagangan Selasa (20/12/2022), harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 376,55 per ton. Harganya menguat 1,56%.

Penguatan kemarin memutus rekor positif harga batu bara yang melemah pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Pada tiga hari perdagangan tersebut, batu bara ambruk 2,2%.

Dalam sepekan harga batu bara masih melemah 0,29% sementara dalam sebulan masih melonjak 7,8%. Harga pasir hitam terbang 105,6% setahun.

Kembali menguatnya harga batu bara ditopang oleh aksi bargain buying untuk membeli pasir hitam dengan harga yang lebih rendah.

Kenaikan harga batu bara juga dibantu oleh ekspektasi sebagian pelaku pasar mengenai ketatnya pasokan pada tahun depan.

“Pertanyaan pelaku pasar saat ini adalah apakah dampak perang akan mulai mereda pada 2023 atau pasokan masih akan ketat sehingga harganya akan tetap meningkat,” tutur kolumnis energi dan komoditas Asia Reuters Clyde Russel.

Masih besarnya permintaan dari China juga ikut menopang harga batu bara. Negara Tirai Bambu tengah meningkatkan pasokan pada pembangkit batu bara mereka untuk persiapan musim dingin.

Impor batu bara China pada November 2022 meningkat menjadi 32,31 juta ton, dari 29,18 juta ton pada Oktober 2022.

Indonesia menjadi pemasok terbesar disusul dengan Rusia. Impor dari Indonesia melonjak 11,6% (month to month/mtm) menjadi 20,04 juta ton. Impor dari Rusia mencapai 7,16 juta ton pada November, melonjak dibandingkan Oktober yang tercatat 6,43 juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA

error: Content is protected !!