Tips Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal, Apa yang Perlu Diperhatikan?

redaksiutama.com – Ikan lele telah menjadi salah satu lauk yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Tak hanya harganya cukup ekonomis, ikan lele tinggi akan zat gizi yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan.

Dikarenakan cukup tingginya minat masyarakat akan ikan lele ini, bisnis pembudidayaannya pun cukup menarik untuk dilakukan. Membudidayakan ikan lele cukup mudah, bahkan bisa bisa dilakukan di kolam terpal apabila terkendala lahan.

Selain itu, budidaya ikan lele di kolam terpal juga tak begitu membutuhkan modal besar. Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Lantas, bagaimana tips untuk membudidayakan ikan lele di kolam terpal?


Tips budidaya ikan lele di kolam terpal

Disadur dari laman resmi Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Barat, pembudidayaan ikan lele di kolam terpal dimulai dari konstruksi kolam, pemilihan benih, penebaran benih, pengaturan kualitas air, pangan, hingga pengendalian hama dan penyakit.

1. Kolam

Pembuatan kolam terpal bisa dilakukan di pekarangan atau halaman rumah. Pembudidayaan di kolam terpal memiliki keuntungan terhindar dari hewan pemangsa.

Sebelum menggunakan kolam terpal, Anda dapat mencuci bagian dalam menggunakan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang bisa membunuh benih ikan. Bilas bersih terpal dan keringkan selama satu hari, lalu isikan air hingga 20 cm.

Setelah kolam telah terisi air, diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut agar menjadi tempat pertumbuhan fitoplankton.

Air yang telah dibiarkan selama satu pekan, masukkan daun-daunan seperti daun singkong atau pepaya agar air berwarna hijau. Air hijau mencegah bau yang disebabkan penguapan air kolam.

Saat ikan berangsur dewasa, tambahkan air hingga mencapai 80 cm. Dikarenakan terjadi penguapan air kolam, lakukan 25 persen penambahan dan penggantian air.

2. Pemilihan benih

Terdapat beberapa ciri benih unggul yang bisa diperhatikan bagi para pembudidaya ikan lele, seperti:

  • Benih terlihat aktif melakukan oksigenasi
  • Gesit, agresif, dan cerah
  • Ukuran terlihat sama rata
  • Warna sedikit lebih terang

3. Penebaran benih

Anda dapat memilih benih 1000 lele dumbu/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci. Untuk ukuran 2x1x1 meter, jika budidaya dilakukan dalam kuota besar, maka penebaran benih diakumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan di atas.

Perlu digarisbawahi, benih yang baru dibeli jangan langsung dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya. Melainkan, benih harus melalui tahap peredaman yang bisa menyesuaikannya dengan air di kolam habitat untuk ikan dibudidaya.

Adapun langkah-langkah penebaran benih dilakukan sebagai berikut:

  • Siapkan bak atau ember
  • Masukkan air kolam yang akan dijadikan budidaya ikan ke dalam ember atau bak
  • Masukkan benih lele yang akan ditebar
  • Diamkan selama kurang lebih 30 menit dengan tujuan agar benih ikan melakukan penyesuaian dengan air kolah bakal budidaya, dan untuk menghilangkan stres ikan setelah dipindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk ke habitat baru
  • Setelah 30 menit benih dapat ditebar ke dalam kolam, baik kolam tanah maupun kolam terpal.

Penebaran benih baik dilakukan saat pagi atau malam hari, dikarenakan kondisi air relatif stabil.

Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9-12 cm. Sortir dilakukan agar ikan lele yang lebih kecil akan sulit mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar.

Hal tersebut bisa memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian, sehingga sejak awal harus disiapkan dua kolam berukuran sama dengan tujuan memisahkan ikan yang disortir.

Jika tak memiliki lahan yang cukup luas, siapkan kolam untuk hasil sortir berukuran lebih kecil dibandingkan kolam budidaya, karena hanya ikan yang kecil saja yang akan dipindahkan.

4. Pengaturan kualitas air

Air kolam akan berkurang karena proses penguapan, sehingga perlu ditambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Di bulan pertama tingkat air setinggi 20 cm, di bulan kedua setinggi 40 cm, dan 80 cm di bulan ketiga.

Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau karena lele tidak suka air jernih. Air akan berubah menjadi warna merah saat ikan sudah dewasa dan siap dipanen.

5. Kedalaman air

Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas, yang bisa membuat ikan kelelahan dan mati. Anda dapat menambahkan air yang telah surut ke posisi yang telah ditentukan.

Selain itu, perlu menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas, dan enceng gondok. Fungsi tanaman ini sebagai peneduh dan bisa menyerap racun yang terkandung dalam air kolam.

6. Tingkat kejernihan air

Dari sifat dan bentuk tubuhnya, lele tidak menyukai air jenih. Pakan alam lele di malam hari menyebabkan ikan ini tidak perlu penglihatan yang baik. Didukung bentuk tubuh yang memiliki kumis di sekitar mulut mendukung ikan lele meraba makanannya.

Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang artinya tidak tergantung pada oksigen terlarut dalam air. Sehingga, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut.

7. Pakan

Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pukul 07.00, 17.00, dan 22.00. Makanan tidak selalu harus tiga kali sehari, bisa empat kali, tergantung kebutuhan ikan akan makan.

Dalam proses pakan budidaya ikan, diberikan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan ikan, seperti protein minimal 35 persen, lemak 10-16 persen, karbohidrat 15-25 persen, vitamin, dan mineral.

Meski begitu, pemberian pakan tak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap tidak termakan oleh ikan, menyebabkan amonia beracun.

8. Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit sangat mempengaruhi volume produksi, maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama dapat berupa binatang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dan lainnya, sedangkan penyakit bisa berasal dari virus dan bakteri.

Pencegahan dilakukan dengan menggunakan semacam penghalang, sehingga tak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele.

Untuk mengendalikan penyakit, dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.

9. Panen

Setelah kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir ikan layak konsumsi berukuran 4-7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli.

error: Content is protected !!
Exit mobile version