redaksiutama.com – Saham raksasa produsen mobil listrik, Tesla, terus melemah di perdagangan bursa saham Amerika Serikat (AS). Ini disebabkan oleh aksi jual secara masif yang terus berlanjut.
Dilansir dari CNBC, pada perdagangan Selasa (27/11/2022) waktu setempat, saham Tesla ditutup melemah 11 persen ke level 109,1 dollar AS. Dengan pelemahan tersebut, produsen mobil listrik milik Elon Musk itu telah melewati Meta untuk menjadi saham dengan kinerja terburuk sepanjang 2022 di antara raksasa teknologi lain.
Selain itu, saham Tesla juga menuju rekor terburuk tahunannya. Secara tahun kalender atau year to date (ytd), saham dengan kode TSLA itu telah terperosok 72,72 persen.
Sejak melantai di bursa efek atau IPO pada 2010, saham Tesla hanya sekali terkoreksi secara tahunan. Itu terjadi pada 2016, di mana TSLA terkoreksi 11 persen.
Anjloknya saham Tesla tidak terlepas dari penghentian produksi di fasilitas Shanghai, China. Ini disebabkan oleh kebijakan pembatasan pergerakan yang dilakukan pemerintah China untuk menghadapi Covid-19.
Pada Januari mendatang, Tesla dikabarkan akan membuka kembali fasilitas tersebut. Namun, produsen mobil listrik itu hanya akan beroperasi selama 17 hari saja, menyusul masih tingginya tingkat penyebaran Covid-19 di Shanghai.
Asal tahu saja, TSLA telah anjlok 73 persen dari posisi tertingginya pada November 2021. Adapun pada tahun ini saja, penurunan Tesla menjadi yang paling dalam dibanding produsen mobil lain, seperti Ford dengan koreksi 46 persen dan General Motors terkoreksi 43 persen.
Desember menjadi salah satu bulan yang paling berat bagi Tesla. Sebab, pada Desember saja saham Tesla telah terkoreksi 44 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.