Tekan Emisi Karbon, GGRP Luncurkan Buku Panduan Strategi ESG

redaksiutama.com – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) meluncurkan Buku Panduan Strategi Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Environmental, Social & Governance (ESG) sekaligus pembentukan Departemen Keberlanjutan pada Kamis (13/10).

General Manager Perencanaan & Keberlanjutan Perusahaan GRP, Sheren Omega mengatakan peluncuran buku panduan ini sebagai upaya mengatasi permasalahan perubahan iklim dan isu-isu sosial seperti kesetaraan dan hak asasi manusia. Selain itu, upaya tersebut juga sejalan dengan visi industri menuju keberlanjutan dan mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai nol karbon selambat-lambatnya pada 2060.

Buku ini menurutnya sejalan dengan tekad GRP untuk mengubah pendekatan tradisional dalam industri yang menyumbang 8% dari emisi global.

“Untuk itu, kami bekerja sama dengan pakar industri untuk menilai lanskap baja di wilayah ini. Kami yakin dengan Buku Panduan Strategi ESG, kami diarahkan untuk mencapai produksi baja yang lebih berkelanjutan,” ujar Sheren dalam keterangan tertulis, Jumat (14/10/2022).

Dia menambahkan, Buku Panduan Strategi ESG juga menguraikan langkah-langkah kunci yang akan diambil perusahaan guna menuju produksi baja berkelanjutan. Hal Ini didasarkan pada GRP yang sudah membuat produk yang telah disertifikasi oleh standar global dan menjadi salah satu produsen baja pertama di Asia Tenggara yang telah melakukan pembelian kredit karbon.

Hingga saat ini, lanjutnya, GRP telah membangun tujuan ESG pada lima pilar yakni Pengadaan yang Bertanggung Jawab, Kepatuhan Lingkungan dan Sosial. Kemudian Transisi Energi dan Solusi Rendah Karbon, Berkontribusi pada Pengelolaan Lingkungan yang Bertanggung Jawab, dan Memelihara Bakat.

“Kelima pilar ini fokus pada upaya mendorong dan memberikan panduan tentang tindakan dalam memproduksi baja. Hal ini juga bertujuan untuk memitigasi dampak yang berasal dari perkembangan industri baja, seperti kekurangan bahan baku dan masalah rantai pasokan,” jelasnya.

Senada dengan Sheren, Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menuturkan seiring meningkatnya permintaan baja, pihaknya juga bertanggung jawab memproduksi baja dengan cara yang meminimalkan kerusakan lingkungan.

Menurutnya, upaya ini sangat penting, mengingat baja menjadi komponen utama dalam ekspor Indonesia.

“Untuk itu, kami harus memastikan bahwa produksi baja berkelanjutan menjadi hal utama bagi semua produsen baja. Kami berharap Buku Panduan Strategi ESG dapat membuka jalan ke depan untuk praktik terbaik dalam manufaktur baja,” imbuhnya.

error: Content is protected !!
Exit mobile version