redaksiutama.com – Harga kedelai masih menunjukkan tren kenaikan. Pemerintah memutuskan memperpanjang program subsidi kedelai bagi para perajin tahu dan tempe hingga akhir 2022.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mengatakan, petani kedelai juga harus diperhatikan. Caranya dengan membuat program bantuan benih, pupuk, membeli hasil panen, dan lainnya.
“Perhatian ini harus dimulai dari hulu, supaya semua bisa merasakan program dari pemerintah. Perhatian dari pemerintah juga akan membawa efek yang baik juga, jadi ini adalah momentum untuk tingkatkan produksi dalam negeri,” kata Sudaryono dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022).
Dengan perhatian dari pemerintah, kedelai yang dihasilkan petani akan berlimpah. Pada akhirnya akan memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri dan bisa menekan kenaikan harga.
“Kalau petaninya dibantu, tentu hasil panennya akan bagus dan melimpah. Kalau kedelai melimpah, kan harga stabil, rakyat juga senang. Akhirnya roda perekonomian bisa berputar dengan biak. Jadi intinya pemerintah harus merencanakan rencana jangka panjang untuk menurunkan ketergantungan impor kedelai menuju kemandirian,” ungkapnya.
Menurut Sudaryono, upaya kemandirian pangan menjadi antisipasi pemerintah atas ancaman krisis pangan dunia. Ini saatnya pemerintah melakukan sesuatu yang lebih besar dari sekadar susisdi. Sebab, subsidi adalah solusi jangka pendek.
“Subsidi adalah solusi jangka pendek. Sementara mendorong petani untuk produksi kedelai adalah solusi jangka panjangnya,” Jelas Sudaryono.
Pedagang pasar memberikan apresiasi kepada pemerintah atas program bantuan pembelian selisih harga kedelai hingga akhir 2022. Bantuan ini dinilai membantu pedagang menjual tahu dan tempe dengan harga stabil.
Kementerian Perdagangan mengakui harga kedelai pada Oktober 2022 masih tinggi. Pada September 2022, harga kedelai naik menjadi Rp 12.385 per kilogram. Sedangkan harga jual di Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) pada September lebih tinggi, yaitu Rp 13.044. Kemudian harga beli kedelai per 4 Oktober sebesar Rp 12.575.
Jika subsidi selisih harga Rp 1000 telah disalurkan, harga kedelai akan kembali normal. Harga kedelai normal berada di kisaran Rp 11.000 per kilogram.