Simak 5 Tips Mengelola Keuangan Hadapi Resesi 2023

redaksiutama.com – Perekonomian global terancam jatuh ke jurang resesi pada tahun 2023. Sejumlah lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF memperingatkan ancaman resesi global.

Resesi adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Hal ini ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), meningkatnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Untuk menghadapi ancaman resesi global, Co-Founder Lifepal.co.id Benny Fajarai memberikan sejumlah tips mengelola keuangan agar bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Tips menghadapi ancaman resesi

1. Memiliki dana darurat lebih besar

Benny mengatakan, untuk menghadapi resesi global, maka Anda perlu memiliki dana darurat yang lebih besar.

Bila normalnya dana darurat yang diperlikan 3-6 kali pengeluaran bulanan, maka dana darurat yang disiapkan lebih tinggi dari itu, misalnya sebesar 12 kali pengeluaran bulanan Anda.

Ini perlu dilakukan lantaran aat resesi dan krisis ekonomi terjadi, tidak akan ada yang tahun kapan hal itu akan berakhir atau kembali ke keadaan semula.

2. Wajib memiliki asuransi

Pada situasi ekonomi yang menurun, terdapat potensi pendapatan turun drastis atau bahkan kehilangan penghasilan.

Dengan memiliki asuransi, risiko keuangan terganggu akibat sakit, kerusakan kendaraan, dan hal lainnya yang mungkin terjadi dapat ditanggung oleh asuransi, sehingga Anda tidak perlu lagi khawatir.

“Jangan lupa untuk memastikan asuransi yang dipilih telah sesuai dengan kondisi dan risiko yang paling mungkin terjadi terhadap Anda dan keluarga,” ujar Benny dalam keterangan tertulis dikutip, Selasa (11/10/2022).

Dia pun mengatakan, Lifepal.co.id dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mulai dari asuransi jiwa, kesehatan hingga kendaraan.

3. Memiliki cash flow yang sehat dan baik

Benny pun menyarankan untuk mengatur keuangan dengan baik, karena perekonomian yang sulit dan tidak menentu. Dia mengatakan, pengeluaran harus dipastikan untuk hal-hal yang memang dibutuhkan, bukan hanya yang diinginkan.

“Mengatur pengeluaran dan pendapatan secara baik tentu akan membantu keadaan keuangan tetap sehat di tengah badai ketidakpastian ekonomi,” katanya.

4. Hindari utang konsumtif atau jangka panjang

Benny menyaranakan untuk tidak mengambil utang yang konsumtif atau berjangka panjang. Pasalnya, saat resesi terjadi, umumnya suku bunga bank akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Namun, bila Anda sudah memiliki utang dalam jangka panjang, mulai pikirkan strategi untuk dapat mengatur ulang kembali utang dengan pihak pemberi.

5. Memiliki penghasilan tambahan

Memiliki penghasilan tambahan ketika kondisi ekonomi turun adalah hal yang penting, mengingat saat kondisi resesi ada kemungkinan besar penurunan atau kehilangan penghasilan terjadi.

Penghasilan tambahan dapat membantu menjaga kondisi keuangan Anda, terlebih jika sumber penghasilan utama terhenti akibat dari resesi.

error: Content is protected !!
Exit mobile version