Siapa Low Tuck Kwong yang Geser Duo Hartono sebagai Orang Terkaya di Indonesia?

redaksiutama.com – Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di Indonesia tahun 2022 versi Forbes. Ia menggeser bos Djarum, Budi Hartono dan Michael Hartono yang selama bertahun-tahun telah menempati urutan pertama orang paling tajir di tanah air.

Berdasarkan data Real Time Forbes Billionaires List, Senin (26/12/2022), kekayaan Low Tuck Kwong mencapai 27,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 434,37 triliun (asumsi kurs Rp 15.600 per dollar AS).

Sementara Budi Hartono yang menempati posisi kedua orang terkaya di Indonesia tercatat memiliki kekayaan sebesar 22,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 348,44 triliun. Lalu Michael Hartono di posisi ketiga memiliki kekayaan sebesar 21,5 miliar dollar AS atau setara Rp 335,94 triliun.

Pundi-pundi kekayaan Low Tuck Kwong memang meningkat pesat sejak awal tahun ini. Pada awal 2022, kekayaan pria yang dikenal dengan julukan raja batu bara itu sebesar 3,7 miliar dollar AS atau setara Rp 57,72 triliun.

Lonjakan kekayaan pria berusia 74 tahun itu selaras dengan kenaikan harga saham perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Lalu, siapa Low Tuck Kwong dan bisnis apa yang ia jalankan?

Profil Low Tuck Kwong

Dikutip dari Forbes, Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batu bara. Pria berusia 74 tahun ini merupakan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.

Low Tuck Kwong lahir di Singapura pada tanggal 17 April 1948 dan menjadi WNI pada tahun 1992. Ayah Low Tuck Kwong, David Low Nyi Ngo merupakan pemilik dan direktur dari perusahaan konstruksi di Singapura.

Sejak usia 20 tahun, Low sudah bekerja untuk perusahan konstruksi ayahnya di Singapura.

Pada tahun 1972, ia memutuskan untuk pindah ke Indonesia untuk mendapatkan kesempatan yang lebih besar.

Setahun kemudian, ia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yakni kontraktor pekerjaan sipil, struktur kelautan, termasuk pekerjaan pembangunan.

JSI kemudian menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.

Pada 1988, JSI berekspansi ke bisnis penambangan batubara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka.

Penghasilannya meningkat pada tahun 1997 setelah ia membeli tambang pertamanya melalui PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP). Adapun PT GBP saat ini dikenal sebagai PT Bayan Resources.

Melalui PT. Dermaga Perkasapratama, Low Tuck juga mengoperasikan sebuah terminal batubara di Balikpapan pada tahun 1998.

Borong saham BYAN

Baru-baru ini, Low Tuck Kwong menambah kepemilikan saham perusahaan yang ia dirikan, PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Melansir dokumen yang diunggah dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kali ini Low Tuck Kwong membeli 387.900 saham BYAN pada periode 19-23 Desember 2022.

Aksi akumulasi dilakukan pria berusia 74 tahun itu dengan harga Rp 16.983,76 per saham, sehingga total nilai transaksi mencapai sekitar Rp 6,58 miliar.

Adapun tujuan Low Tuck Kwong membeli saham perusahaannya untuk investasi, dengan status kepemilikan saham langsung.

Dengan transaksi beli itu, kepemilikan saham BYAN Low Tuck Kwong bertambah, dari 20.312.387.470 menjadi 20.312.775.370 atau setara 60,94 persen.

Ini bukan kali pertama Low Tuck Kwong menambah kepemilikan saham BYAN pada Desember ini. Pada 12-16 Desember lalu, Direktur Utama BYAN itu melakukan hal serupa.

Pada periode itu, Low Tuck Kwong membeli 814.600 saham perusahaannya, dengan harga Rp 13.104,80, sehingga akumulasi transaksi mencapai Rp 10,66 miliar.

Bisnis lain Low Tuck Kwong

Di luar bisnis batu bara, Low Tuck Kwong juga menjadi pengendali perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy. Sebelumnya, perusahaan itu dikenal sebagai Manhattan Resources.

Low juga mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

SEAX Global (Super Sea Cable Networks) merupakan perusahaan penyedia infrastruktur teknologi komunikasi dan informatika, serta konektivitas yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini fokus pada penyediaan solusi konektivitas regional Pop to Pop (Point of Presence).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!