Semakin Tak Berdaya, Rupiah Ditutup Rp14.993/USD

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah kembali melemah lantaran dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat karena didorong rebound kuat dari imbal hasil Treasury 10-tahun AS yang melewati 2,95 persen.
 
“Presiden AS Joe Biden dapat mengumumkan pembatalan beberapa tarif AS untuk barang-barang konsumen Tiongkok minggu ini untuk melawan inflasi,” ungkap analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya, Selasa, 5 Juli 2022.
 
Ibrahim melanjutkan, administrasi Biden juga dapat mengungkap penyelidikan subsidi industri, yang mungkin mengarah pada lebih banyak tugas di bidang strategis seperti teknologi.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Di Asia Pasifik, aktivitas layanan Tiongkok tumbuh pada tingkat tercepat pada Juni dalam hampir setahun karena pembatasan covid-19 berkurang dan permintaan dihidupkan kembali. Indeks manajer pembelian (PMI) layanan Caixin Tiongkok naik menjadi 54,5 di Juni.
 
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya tidak gentar dalam upaya mereka untuk menghancurkan keinginan Moskow untuk perang selama hampir lima bulan.
 
“Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kemenangan militernya dalam pertempuran melelahkan di Luhansk,” tutur Ibrahim.
 
Dari dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan sinyal kebijakan baru dalam menyikapi perkembangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian dan mempengaruhi kondisi dalam negeri. Hal ini ditandai dengan risiko stagflasi seiring kenaikan suku bunga dan kebijakan secara global di tengah ekonomi yang baru pulih, serta makin luasnya kebijakan proteksionisme oleh berbagai negara.
 
“Karena hal tersebut, BI memberikan sinyal kebijakan baru dalam beberapa bulan kedepan guna menyikapi perkembangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian dan mempengaruhi kondisi dalam negeri,” jelasnya.
 

 
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah ke level Rp14.993 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 22 poin atau setara 0,15 persen dari posisi Rp14.971 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp14.990 per USD. Rupiah melemah sebanyak 25 poin atau setara 0,16 persen dari Rp14.965 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp14.990 per USD atau turun 30 poin dari perdagangan di hari sebelumnya sebesar Rp14.960 per USD.
 
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.990 per USD hingga Rp15.050 per USD,” pungkas Ibrahim.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!