Sefrigraphy Berjuang Lewat Lensa, Ungkap Pentingnya Foto Produk yang Bagus untuk UMKM

redaksiutama.com – Sejak menekuni pendidikan di jurusan FSRD-DKV pada tahun 2005, Sefri tertarik mendalami dunia fotografi. Pada tahun 2007, dia memberanikan diri terjun ke dunia fotografi profesional. Genre yang ditekuninya adalah wedding photography.

Setelah tujuh tahun menekuninya, Sefri memutuskan berhenti sejenak pada tahun 2014. Alasannya karena dia tidak memiliki partner kerja sehingga kewalahan menjalani usahanya.

Berselang lima tahun kemudian, ketika kebanyakan orang dipaksa menyetop usahanya karena pandemi Covid-19, Sefri justru mendapat suntikan motivasi baru untuk melanjutkan bisnisnya.

Tanpa berpikir panjang, Sefri kembali membuka bisnis fotografinya. Namun, kali ini genre yang ditekuninya adalah foto produk . Sefri memutuskan itu setelah melihat tren kekinian tatkala banyak pedagang online shop butuh foto untuk memasarkan produknya di dunia maya.

“ UMKM juga sekarang sudah semakin maju. Ditambah lagi saya suka pekerjaan ini karena menyenangkan dan gak rumit sama model dan koreografinya,” ujar Sefri saat diwawancara.

Tantangan

Sefri menemui tantangan baru saat menggeluti genre fotografi baru. Salah satunya adalah mengedukasi klien soal pentingnya foto produk yang bagus.

“Karena klien kurang pengetahuan akan hal itu, sehingga banyak yang memilih untuk foto sendiri menggunakan gawai. Selain itu, saya juga kesulitan dalam menentukan harga jasa dan peralatan yang digunakan untuk memotret pun masih pas-pasan,” kata Sefri.

Selain mencari cuan, Sefri ingin membantu UMKM agar lebih maju dan berkembang melalui foto produk yang bagus sehingga berpengaruh terhadap nilai jual suatu produk usaha.

“Harapannya UMKM bisa lebih memanfaatkan jasa fotografi biar produk yang dipasarkannya terlihat lebih baik lagi,” kata Sefri.

Dalam penelitian berjudul Analisis Pengaruh Food Photography terhadap Keputusan Pembelian: Kajian Pustaka yang disusun oleh Ivan Musanta dan Jaya Mahar Maligan dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2021, foto produk memengaruhi pertimbangan pelanggan dalam membeli suatu produk makanan.

“Data oleh Nisak dan Haryanto menunjukkan bahwa fotografi makanan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen yang ditandai dengan besarnya faktor food photography terhadap gaya hidup eating out,” sebut penelitian itu.

“Gaya hidup eating out diluar faktor identitas sosial konsumen, faktor fotografi makanan yang diunggah ke media sosial memungkinkan untuk memperlihatkan makanan ke publik, menyebabkan peningkatan selera para penontonnya,” ujarnya.

“Pernyataan ini juga diperkuat melalui hasil penelitian oleh Apriadi (2017), melalui penelitiannya menggunakan EPIC model menjelaskan bahwa foto makanan yang terbilang efektif mampu: menarik empati konsumen, menarik perhatian konsumen, memberikan informasi produk serta berdampak pada keputusan pembelian konsumen, dan mengkomunikasikan pesan dari pelaku usaha kepada ada konsumen,” sebut penelitian itu lagi. (Aura Nur Aprilliani, Sintania Nur Amalia, Sophia Pemerena, Yani Suryani)***

error: Content is protected !!