SURYA.co.id | KEDIRI – Laga Persik Kediri vs Bhayangkara FC di Stadion Brawijaya Kota Kediri disambut antusias Persikmania -suporter Macan Putih, Minggu (31/7/2022) kemarin.
Puluhan ribun Persimkania menyerbu laga Persik Kediri vs Bhayangkara FC yang berakhir dengan skor 1-1 itu.
Antusiasme Persikmania terlihat dari penuhnya tribun penonton baik reguler maupun VIP Stadion Brawijaya Kota Kediri.
Dari total kapasitas 15 ribu kursi, pihak Panpel Persik Kediri hanya membuka 12 ribu kuota tiket saja.
Namun nyatanya, tribun penonton penuh sesak dan banyak yang harus berdiri.
Bahkan, ada beberapa penonton yang masih antre untuk masuk kendati kick off babak pertama sudah dimulai.
“Kami tidak menyangka bahwa animo Persikmania sangat besar di laga kandang pertama ini. Sebenarnya kami hanya sediakan 12 ribu tiket dari kapasitas maksimal 15 ribu. Namun ternyata, masih ada yang tidak kebagian tempat duduk,” ungkap Panpel Persik, Tri Widodo, seusai pertandingan.
Tak hanya persoalan tempat duduk, banyak suporter yang mengeluh karena antrean masuk stadion yang cukup panjang dan mengular. Terutama di Pintu Barat atau Pintu A.
Persikmania antre sejak pukul 14.30 WIB, namun masih ada yang belum bisa masuk sampai pertandingan dimulai. Hal itu karena sistem scanner tiket masuk sempat mengalami eror. Bahkan, pintu ini sempat jebol karena desakan suporter yang membludak.
“Kami meminta maaf untuk ketidaknyamanannya di laga pertama ini. Pasti akan kami jadikan evaluasi. Tapi sebenarnya kami sudah antisipasi membludaknya penonton dengan open gate awal, yakni pukul 13.00 WIB. Namun suporter baru mulai masuk 14.30 WIB. Jadi berdesakan,” papar Widodo.
Tri Widodo menuturkan, pihaknya sengaja membuka gate masuk sejak pukul 13.00 WIB supaya tidak terjadi antrean panjang. Namun sampai pukul 14.00 WIB, suporter masih sedikit yang masuk ke stadion. Mereka masuk bebarengan di jam setelah itu.
“Kami juga akan evaluasi soal mesin scanner yang sempat eror. Ke depannya akan kami ganti dengan yang lebih mudah lagi,” ujarnya.
Ia juga merespons terkait mekanisme pembelian tiket yang banyak dikeluhkan oleh para suporter. Dimana mekanisme tiket online ini disebut lebih rumit dan ribet.
“Kalau untuk sistem pembelian tiket sebenarnya kami sudah berdiskusi dengan beberapa perwakilan suporter dan disepakati tiket dijual 100 persen online. Namun tetap akan kami jadikan evaluasi karena masih ada beberapa yang mengeluh kesulitan,” pungkasnya.
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.