redaksiutama.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi Jumat (2/12/2022) pagi hari kembali menguat signifikan. Penguatan ini ditopang oleh sentimen internal dan eksternal.
Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.421 per dollar AS, terapreisasi signifikan dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.567 per dollar AS. Penguatan itu kemudian tergerus, di mana pada pukul 10.00 WIB nilai tukar rupiah menguat 136 poin atau 0,87 persen ke Rp 15.427 per dollar AS.
Apresiasi mata uang Garuda selaras dengan terus tergerusnya indeks dollar AS. Mengacu data Investing, greenback kian menyusut, di mana saat ini berada pada kisaran 104,74.
Pernyataan Ketua The Federal Reserve Jerome Powell yang akan memperlembat laju kenaikan suku bunga acuan menjadi sentimen yang menekan dollar AS. Pasalnya pernyataan itu memunculkan harapan di mana Negeri Paman Sam akan terhindar dari resesi.
Dengan demikian, pasar mulai optimis untuk beralih dari aset safe haven menuju aset berisiko. Hal ini lah yang kemudian mendongkrak pergerakan rupiah selama dua hari terakhir.
“Sentimen The Fed masih mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS,” kata Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, kepada Kompas.com, Jumat.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari rilis indeks harga konsumen (IHK) periode November 2022 yang diumumkan kemarin.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada November tingkat inflasi sebesar 5,42 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dibanding Oktober sebesar 5,71 persen.
“Kondisi inflasi yang stabil membantu pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.