Nilai Saham Orang Terkaya RI Tembus Rp 800 T, Salip BBRI!

redaksiutama.comJakarta, CNBC Indonesia – Emiten batu bara milik taipan Low Tuck Kwong, Bayan Resources (BYAN), kini menjadi perusahaan publik paling berharga kedua di Indonesia. Posisi tersebut diperoleh dengan melengserkan yang BUMN terbesar RI, Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Pada pembukaan perdagangan Selasa (27/12) pagi, saham BYAN dibuka melesat dan menjadi tulang punggung penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sekitar 30 menit setelah pasar dibuka, saham BYAN naik hingga 18% lebih ke harga Rp 24.325 dengan kapitalisasi pasar tercatat sempat mencapai Rp 810 triliun.

Pada waktu bersamaan saham Bank BRI malah terkoreksi 0,61% ke harga Rp 4.900 dengan kapitalisasi pasar market cap) Rp 744,15 triliun. Sementara itu, Bank Central Asia (BBCA) yang merupakan emiten paling berharga di bursa domestik dibuka menguat 0,29% ke harga Rp 8.600 dengan kapitalisasi pasar Rp 1.060 triliun.

Kenaikan harga batu bara global dan outlook yang masih cenderung positif dalam jangka pendek dan menengah menjadi alasan utama penguatan harga saham beberapa waktu terakhir. Harga saham yang semakin tinggi ikut mengerek naik rasio valuasi perusahaan, termasuk PE dan PBV.

Selain itu, antusiasme investor tampaknya juga ikut dipicu oleh aksi borong saham oleh pemiliknya. Low Tuck Kwong aktif mengakumulasi saham BYAN secara rutin sejak tahun lalu, bahkan dirinya masih membeli saham perusahaan tersebut pasca cumdate dividen berakhir tanggal 19 Desember lalu.

Berbeda dengan mayoritas saham yang biasanya ambles pasca cumdate, saham BYAN malah semakin bergairah. Sejak saham perusahaan dipecah awal Desember lalu dengan rasio 1:10 – dari Rp 94.500 menjadi Rp 9.450, saham BYAN telah menguat lebih 157%, sejak awal tahun penguatannya mencapai 766%.

Hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, BYAN mencatatkan rekor pendapatan dan laba bersih. Laba bersih dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 24,81 triliun. Sementara itu emiten yang kapitalisasi pasarnya baru dilangkahi, BBRI, mencatatkan laba bersih Rp 39,16 triliun.

Sementara itu, pasar modal RI secara lebih luas dibuka sumringah pagi ini dengan IHSG tancap gas sejak awal perdagangan dibuka. IHSG tercatat menguat 1,32% pagi ini dan mampu menembus level 6.900.

TIM RISET CNBC INDONESIA

error: Content is protected !!