redaksiutama.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan ada lima wilayah di Indonesia menjual LPG 3 kilogram (kg) jauh di atas rata-rata harga eceran tertinggi (HET). Salah satu terjadi di Kotawaringin, Kalimantan Tengah.
“Hanya di beberapa tempat saja yang kita lihat kok jauh (dari HET), sekitar lima. Sekarang nggak tau ya, waktu itu di data kita masih tinggi salah satunya yang tinggi itu di Kotawaringin,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/12/2022).
Tutuka menjelaskan saat ini pengaturan LPG 3 kg untuk harga jual eceran (HJE) ditentukan oleh pemerintah pusat. Sedangkan HET ditentukan pemerintah daerah di wilayah masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, ada wilayah yang menjual jauh di atas HET rata-rata sehingga pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap daerah tersebut.
“Itu sinkronisasi gimana supaya sampai ke konsumen, sampai ke masyarakat itu harganya nggak terlalu tinggi. Soalnya di beberapa tempat kan tinggi, kita upayakan untuk tidak terlalu tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, meski HET ditentukan oleh pemda, namun biasanya harganya tidak terlalu beda jauh dengan HJE. Hanya lima pemda yang disebut menjual LPG 3 kg dengan rentang harga yang lebar.
“Perbedaan HJE ke HET itu terlalu tinggi. Kok sampai penyalur bisa jauh sekali, dari mana gitu lho. Ini yang kita evaluasi nanti. Nanti kita minta pemda untuk bisa melakukan pengawasan (ke agen penyalur),” imbuhnya.
