Mendag: Digitalisasi Pasar Tingkatkan Pesanan 56 Kali Lipat

Bandung: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut sistem digitalisasi pasar tradisional bisa meningkatkan pesanan pembeli kepada para pedagang sebesar 59 kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya. Sistem digitalisasi atau perdagangan secara daring bisa mempermudah interaksi antara pedagang dan pembeli.
 
Sistem digitalisasi pasar itu pun, lanjutnya, menjadi salah satu tugas dari Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag).
 
“Jadi ini lebih efisien, lebih mudah, ibu-ibu bisa nggak datang ke pasar tapi belanjaannya datang ya, ini bisa menjadi percontohan,” kata Mendag, usai meninjau Pasar Baru Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dilansir dari Antara, Senin, 25 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dalam upaya transformasi pasar tradisional itu, ia menargetkan ada satu juta pedagang yang menggunakan sistem tersebut. Dia pun berharap kisah sukses pasar yang menggunakan sistem digital itu agar ditularkan ke pasar-pasar lainnya.
 
“Digitalisasi, oleh karena itu kami, Kementerian Perdagangan, targetnya itu sejuta pemberdayaan, pemberdayaan pedagang,” kata Mendag.

Sejak 2021 sejumlah pedagang di Pasar Baru Cicalengka bekerja sama dengan platform Tokopedia berdagang secara digital. Menurutnya, penggunaan sistem tersebut juga mempermudah proses promosi kepada masyarakat.
 
“Saya dulu pernah mengerjakan ini (promosi) lewat iklan di TV, tapi mahal sekali, setelah itu baru laku, tapi bikinnya mahal,” kata Mendag.
 
Dia berharap sistem digitalisasi pasar tradisional itu bisa diterapkan di seluruh wilayah di Pulau Jawa untuk tahap pertama. Jika sukses, maka nanti sistem tersebut bisa diterapkan di pulau-pulau lainnya.
 

Sementara itu Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia Leontinus Alpha Edison mengatakan sejauh ini pihaknya sudah bekerja sama dengan 10 pasar tradisional untuk menerapkan sistem digitalisasi tersebut.
 
Menurutnya, semua pedagang bisa mengakses sistem tersebut dengan mudah. Namun jika memerlukan pendampingan, pihaknya pun bakal siap untuk membantu penerapan sistem digital tersebut.
 
“Di 2021 dibandingkan dengan 2020, mereka itu meningkat sekitar 56 kali, itu order-nya, kalau penjualannya itu sampai 92 kali meningkatnya pada 2021 dibandingkan dengan 2020,” pungkas Leontinus.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!