Laba Perusahaan Tanker Pertamina Melonjak ke Rp 2,5 T

redaksiutama.com – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan perusahaannya mencatatkan kinerja keuangan positif di 2022. Ia memproyeksikan, perolehan profitabilitas atau laba perusahaan dapat menyentuh US$ 160 juta atau setara Rp 2,49 triliun (kurs Rp 15.600).

Diketahui, pada 2021 silam perusahaan mencatatkan laba sekitar US$ 127,5 juta atau setara Rp 1,98 triliun. Yoki mengatakan, lonjakan profitabilitas terjadi, di mana pada 2020 tercatat laba hanya mencapai US$ 82 juta atau setara Rp 1,27 triliun.

“Memang ada beberapa faktor, terjadi perubahan model bisnis di Pertamina. Pada 2020 PIS bukan merupakan entitas utama yang melakukan pengangkutan dan distribusi BBM. Jadi kita memang bisnis shipping, tapi tambahan. Utamanya masih dilakukan oleh Pertamina waktu itu, oleh Direktorat Supply Chain, Logistic and Infrastructure,” jelasnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Rabu (7/12/2022).

Kemudian, lanjut Yoki, setelah terbentuk holding dan subholding, dialihkan sejumlah aktivitas dari Pertamina ke PIS. Saat itulah, PIS ditugaskan sebagai subholding sehingga terjadi peningkatan volume aktivitas shipment. Jumlah revenue yang diperoleh pun meningkat.

“Nah 2022 memang alhamdulillah kami memproyeksikan kenaikan profitabilitas lagi kurang lebih diprediksi US$ 150-160 juta dollar. Dan ini memang didorong atas penambahan revenue dari pihak ke-3, khususnya internasional,” ujar Yoki.

Salah satu yang memberi sumbangsih terbesar ialah Pertamina International Shipping Pte Ltd, anak usaha PIS di Singapura. Yoki mengaku, pihaknya berhasil meningkatkan market share hingga kini berada pada angka 8%.

Tidak hanya itu, PIS pun memiliki beberapa model bisnis yang mampu menunjang peningkatan revenue-nya. Salah satunya melalui PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang mengurusi jasa pelabuhan. Perusahaan inilah yang mengoperasikan kapal-kapal, juga ke bisnis penyediaan kapal offshore.

“Kami juga punya anak usaha PT Peteka Karya Tirta, mengoperasikan 6 terminal BBM. Memang secara revenue porsinya kecil, tapi itu model bisnis lain yang kami kelola,” ucapnya.

error: Content is protected !!