KNTI Minta Pemerintah Beri Akses BBM Bersubsidi ke Nelayan

Aceh: Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) meminta agar pemerintah mempermudah akses nelayan tradisional di Aceh untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
 
Ketua KNTI Wilayah Aceh Azwar Anas mengatakan kondisi saat ini, para nelayan tradisional masih kerap mengalami kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Sehingga harus membeli nonsubsidi.
 
“Masih sulit, apalagi Pertalite, kalau Solar sebagian dikasih tapi dibatasi. Jadi nelayan beli yang tidak bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan, seperti Pertamax,” kata Azwar Anas dari Banda Aceh, Selasa, 19 Juli 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Akibat dari kesulitan mendapatkan BBM subsidi ini, kata Azwar, nelayan harus mengeluarkan biaya yang besar ketika hendak melaut, sehingga berpengaruh pada iklim usaha nelayan dalam menangkap ikan.
 
Oleh sebab itu, kata Azwar, dalam momentum Musyawarah Nasional DPP KNTI, pihaknya dari Aceh mendorong agar semua nelayan tradisional mendapatkan akses yang mudah untuk mendapatkan BBM subsidi. Dengan adanya kemudahan ini, maka akan sangat membantu nelayan kecil di seluruh Tanah Air melanjutkan hidup, yang bertumpu pada sektor perikanan.
 
“Apalagi sekarang pemerintah telah menetapkan pertalite menjadi salah satu yang bersubsidi,” ungkap dia.
 
Dalam Munas ke IV ini, kata dia, Aceh membawa tiga poin utama yang harus diperjuangkan, yakni mempermudah akses BBM subsidi solar maupun pertalite bagi nelayan tradisional. Kemudian, membangun lingkungan pesisir dengan menanam bakau agar terlindungi ekosistem laut, serta membentuk koperasi bagi nelayan untuk memudahkan nelayan dalam akses bantuan dan produk ibu-ibu nelayan.
 
Baca: Polres Cianjur Siapkan Pengawalan Khusus Truk Tangki BBM
 
“Ini tiga poin utama yang kita bawa dari Aceh dan kita perjuangkan bersama kepada pemerintah melalui Munas KNTI ke IV di Jakarta,” ungkap dia.
 
Ia berharap semua hal yang diperjuangkan KNTI bagi nelayan tradisional di Indonesia dapat berjalan dengan baik, dan program dalam terealisasi secara tepat sasaran.
 
Munas kali ini juga diharapkan menjadi komitmen bersama antara KNTI, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian BUMN, Ombudsman RI serta Bank BTN untuk memajukan nelayan tradisional.
 
“Semoga menjadi momentum baru buat kemajuan penguatan nelayan tradisional,” ungkap dia.
 

(NUR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!