Keripik Salak-Nangka Besutan Bamsoet Tembus Pasar Kanada hingga Jepang

redaksiutama.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (BAMS) yang telah mengekspor berbagai keripik salak, nangka, pisang, ke Kanada hingga Jepang. Bekerja sama dengan perusahaan Tucan Canada dan Daiso Japan, PT BAMS memasarkan produk olahan keripik ke berbagai outlet di negara tersebut.

Menurutnya, leripik salak dan keripik nangka PT BAMS juga mulai menembus pasar Jepang, melalui perusahaan Nichini Shoji dan di support oleh ITPC Osaka. Sedangkan pemasaran keripik nangka, salak, ubi milik PT BAMS ke USA dilakukan melalui mitra kerja pemasaran Greenway United.

“Kiprah PT BAMS ini menunjukan bahwa produk Indonesia punya nilai pasar yang besar di dunia internasional,” ujar Bamsoet usai menerima Direksi PT BAMS, Direktur Trisila Juwantara, dan Manajer Produksi Suratman di Jakarta seperti dalam keterangannya, Kamis (13/10/2022).

Bamsoet menjelaskan kiprah PT BAMS di dunia internasional membuat perusahaan ini dipercaya oleh TNI AU untuk mensuplai ransum makanan bagi para prajurit dalam bentuk makanan kemasan kaleng.

PT BAMS yang didirikan Bamsoet dan diresmikan oleh Aburizal Bakrie ini juga menawarkan 12 menu dan lauk yang berbeda dalam setiap paket ransum. Beberapa di antaranya, nasi daging rendang, nasi ikan teri, nasi ikan pedas, garang asem hingga nasi goreng.

“Dalam setiap ransum, sudah dipastikan memenuhi standar gizi dan ketentuan terkait lainnya. Sehingga terjamin kebutuhan kalori sekaligus kenikmatan rasanya. Begitupun masa expired-nya, yang tak boleh lebih dari 24 bulan sejak tanggal produksi. Hal ini menjadi kontribusi PT BAMS dalam menjaga kedaulatan bangsa, dengan turut serta menjaga kesehatan dan stamina prajurit,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan PT BAMS telah berdiri sejak tahun 2011, terletak di Desa Pagelak, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. PT BAMS mengolah hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan menjadi makanan olahan dalam kaleng.

Saat ini, PT BAMS telah menyerap ratusan tenaga kerja. Produksi keripik salak, opor ayam, garang asem, hingga nasi goreng PT BAMS pun telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara.

“Membuktikan hasil bumi Banjarnegara memiliki kualitas mumpuni untuk menguasai pasar internasional. Sebagai negara agraris, sangat disayangkan jika hasil pertanian tidak kita olah lebih lanjut untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi,” jelasnya.

“Melalui kegiatan pabrikasi berskala ekspor, PT BAMS telah membuktikan kepada dunia bahwa hasil pertanian Indonesia tidak kalah dibanding negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia,” pungkas Bamsoet.

error: Content is protected !!