Kemenhub dukung Kongres Masyarakat Adat Nusantara

redaksiutama.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memberikan dukungan transportasi laut bagi penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat Nusantara atau yang dikenal denganKMANke-6 di Papua pada 2022.

“Untuk menyukseskan penyelenggaraanKMANke-6, KSOP Jayapura bersama seluruh pemangku kepentingan lain bersinergi dan berkolaborasi menyiapkan pelayanan embarkasi/debarkasi penumpang dan distribusi logistik melalui transportasi laut,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura, Agustinus di Jakarta, Selasa.

Agustinus mengatakan bahwa penyelenggaraan KMANke-6 akan dihadiri oleh peserta dari seluruh provinsi di Indonesia dan sebagian besar menggunakan transportasi laut, baik kapal Public Service Obligation/PSO atau pun kapal penumpang ukuran besar, antara lain KM Dobonsolo, KM Sinabung, KM Gunung Dempo di wilayah timur dan barat Indonesia seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian daerah Sulawesi serta Nusa Tenggara Timur/Barat.

Selain itu, juga Kapal Angkutan Laut Perintis seperti kapal-kapal Sabuk Nusantara dari daerah kabupaten/kota di Provinsi Papua.

Menurut dia, antusiasme para peserta di Pelabuhan Jayapura tentu menjadi stimulus bagi kegiatan kepelabuhanan yang terus menunjukkan peningkatansignifikan seperti realisasi jumlah pengguna kapal perintis dan kapal subsidi PSO.

Hal ini ditindaklanjuti dengan pelayanan penyambutan tari-tarian adat bagi peserta kongres dari Maluku dan Maluku Utara dengan menggunakan KM Dobosolo pada Sabtu, 15 Oktober 2022, yang turun di Pelabuhan Jayapura dengan jumlah peserta 125 peserta dari Maluku.

Kemudian tanggal 20 Oktober 2022 peserta dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat berjumlah sebanyak 600 orang yang datang dengan menggunakan kapal PSO yaitu KM Sinabung dan tanggal 21 Oktober dengan KM Gunung Dempo.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw yang juga sebagai Ketua Umum Panitia Pelaksana Kongres Masyarakat Adat Papua mengatakan kongres ini mempunyai pesan kuat tentang keberagaman suku bangsa yang berkumpul di Papua dalam persatuan Indonesia, sekaligus momentum dialog nasional antara negara dengan masyarakat adat.

“Direncanakan akan hadir langsung 2.500 warga masyarakat adat dari seluruh penjuru Nusantara dan juga akan bersamaan diselenggarakannya event Festival Danau Sentani yang akan meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Papua,” katanya.

error: Content is protected !!