Kemarin, kesiapan kendaraan listrik hingga resesi global pada 2023

redaksiutama.com – Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Rabu (12/10), mulai dari seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah diwajibkan menyiapkan anggaran pengadaan kendaraan listrik untuk dinas pada 2023, hingga skenario terburuk pemerintah menghadapi resesi global pada 2023.

Berikut selengkapnya:

1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pada 2023 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah harus sudah menyiapkan anggaran pengadaan kendaraan listrik untuk kendaraan dinas.

“Tahun depan semua procurement untuk semua kendaraan itu harus masuk di kendaraan listrik, no more combustion car (tidak boleh ada lagi kendaraan konvensional),” kata Luhut dalam BNI Investor Daily 2022 di Jakarta, Rabu (12/10).

2. IMF turunkan proyeksi pertumbuhan global 2023 jadi 2,7 persen

Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (11/10/2022) memproyeksikan ekonomi global tumbuh sebesar 3,2 persen tahun ini dan 2,7 persen pada 2023, dengan revisi turun 0,2 persen poin untuk 2023 dari perkiraan Juli, menurut laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru.

3.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyakini anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebagai instrumen fiskal bisa menjadi bantalan untuk menghadapi potensi perlambatan ekonomi pada 2023.

Menurut dia, pemerintah bersama DPR telah membuat APBN 2023 untuk menghindari risiko dari pasar yang sangat tidak pasti akibat konflik geopolitik dan tekanan inflasi.

4.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia masih punya secercah harapan sekalipun ekonomi global diramal akan sangat gelap akibat perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sengit.

5.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah melakukan stress test untuk mengidentifikasi risiko dan langkah yang perlu disiapkan untuk menghadapi ancaman resesi global pada 2023.

“Presiden sudah perintahkan kemarin untuk melakukan stress test. Dicek, kalau ada skenario begini, skenario begini, apa yang terjadi, bagaimana ekonomi kita masih bisa tidak,” katanya di Jakarta, Rabu (12/10).

error: Content is protected !!