KB Bukopin Bakal Disuntik Induk Usaha Lewat Rights Issue

redaksiutama.com – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) akan melakukan penambahan modal dari induk usaha yaitu KB Financial Group melalui rights issue. Rencana aksi korporasi ini sudah mengantongi persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)) pada 30 November 2022 lalu.

KB Financial Group didirikan sejak tahun 1963, KB Financial Group adalah grup bisnis keuangan terbesar di Korea dengan total aset US$ 560,1 miliar dan basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea. Memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank Korea, KB Financial Group juga dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid, dan stabil.

Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengungkapkan penambahan modal KB Bukopin tersebut, rencananya akan dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar saham.

Robby mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan upaya KB Bukopin dalam menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.

“Dalam rangka menjaga daya saing yang sehat dan kuat di industri keuangan nasional maupun regional. Sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada Pemegang Saham, karyawan, manajemen, serta kepada pemegang kepentingan yang lebih luas (stakeholder),” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (1/12/2022).

Adapun tingkat kecukupan pemenuhan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR) KB Bukopin posisi September 2022 berada pada 17,59% (unaudited), telah sesuai dengan ketentuan PSAK 71.

Sesuai dengan strategi KB Bukopin, untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, dibutuhkan tambahan modal untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Nasional.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Sesuai dengan Keterbukaan Informasi yang telah dipublikasikan oleh KB Bukopin pada tanggal 24 Oktober 2022, PUT VII direncanakan dengan menerbitkan saham baru, yaitu Saham Biasa Kelas B sebanyak-banyaknya 120 miliar saham.

Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut, bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII. Dengan adanya tambahan struktur modal baru, KB Bukopin semakin siap dan optimis dalam berkompetisi di layanan industri keuangan Nasional.

Target KB Bukopin selanjutnya adalah tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen SME dan Ritel, serta dukungan dari pengembangan digitalisasi TI maka dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis semakin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.

Sebelumnya KB Bukopin secara nyata mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari bad loan dan menjadi clean bank. KB Bukopin pada akhir Juni 2022 telah melakukan transaksi penjualan Non-Performing Loan (NPL) dan kredit berisiko (Loan at Risk/ LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai Original Principal Balance(OPB) sebesar Rp 4,14 Triliun.

Rasio rentabilitas juga diharapkan dapat terus menunjukkan perbaikan seiring pertumbuhan kredit baru yang berkualitas dimana sampai dengan Juni 2022 pertumbuhan kredit baru mencapai lebih dari Rp 2,4 Triliun. Adapun penggerak pertumbuhan kredit baru yang utama berasal dari segmen Komersial dan Retail dengan kontribusi masing-masing sebesar 42% dan 39%, sedangkan pada segmen MSME pertumbuhan kredit sebesar 19%.

error: Content is protected !!