redaksiutama.com – Sekitar satu jam menjelang perayaan Tahun Baru 2023 objek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai dipadati pengunjung yang datang dari berbagai daerah untuk merayakan pergantian tahun.
“Mayoritas pengunjung yang datang ke objek wisata pantai menggunakan sepeda motor, namun melonjaknya tingkat kunjungan ini tidak sampai menyebabkan kemacetan panjang hanya saja di beberapa titik arus lalu lintas tersendat,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah di Sukabumi, Sabtu.
Dari pantauan di lokasi, kepadatan arus lalu lintas mulai terjadi di sekitar Alun-Alun Palabuhanratu, Jalan Siliwangi hingga jalur wisata Palabuhanratu-Cisolok. Mayoritas pengunjung yang datang menggunakan sepeda motor dengan cara konvoi. Kepadatan arus lalu lintas mulai terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Dilihat dari plat nomor polisi kebanyakan pengunjung datang dari berbagai daerah dari dalam Sukabumi, sebagian ada juga yang datang dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Antisipasi terjadinya kemacetan arus lalu lintas khususnya usai perayaan pergantian tahun, ratusan personel gabungan telah disiagakan. Selain itu, melakukan rekayasa arus lalu lintas agar kendaraan wisatawan yang menuju dan keluar objek wisata tidak saling berpapasan.
Dalam pengawasan pada kegiatan pesta malam tahun baru, pihaknya juga berkoordinasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) dengan memantau pesta-pesta bersifat negatif seperti penggunaan minuman beralkoholdan lainnya.
Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polres Sukabumi Aipda Deny Ferdianto menambahkan ada 16 titik kamera yang dipasang untuk memantau arus lalu lintas yang bisa diakses warga selama 24 jam melalui kanal YouTube Polres Sukabumi.
Penggunaan kanal pantauan arus lalu lintas ini agar masyarakat bisa melihat kondisi arus lalu lintas di wilayah Kabupaten Sukabumi mulai dari perbatasan Bogor-Sukabumi di Kecamatan Cicurug, pintu keluar tol, hingga jalur wisata.
Dengan penggunaan kanal itu, warga yang hendak keluar rumah untuk merayakan tahun baru bisa berpikir ulang melihat kondisi arus lalu lintas secara rinci. Warga bisa bertanya langsung melalui layanan pesan di tayangan atau menghubungi nomor kontak layanan yang sudah disediakan. Masyarakat bisa langsung komunikasi dengan operator yang ada di “command center”.