Kasus Tendangan Berujung Kematian Siswa SMKN 2 Jember, Polisi Periksa Enam Saksi

SURYA.CO.ID, JEMBER – Penyidik Polres Jember belum menetapkan tersangka dalam kasus penendangan yang mengakibatkan meninggalnya seorang siswa kelas X di SMKN 2 Jember, Selasa (23/8/2022) lalu. Sejauh ini, polisi sudah memeriksa enam orang saksi dalam peristiwa yang menyebabkan korban RAP (16) meninggal dunia.

Pelaku penendangan MRR (16) kini sudah diamankan di Polres Jember. Penanganan perkara itu, kata Hery, juga melibatkan Bapas karena pelakunya anak-anak.

“Pelaku sudah kami amankan, namun belum ada penetapan tersangka karena menunggu gelar perkara,” ujar Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, Rabu (24/8/2022).

Pihaknya masih terus mendalami perkara itu, antara lain dengan meminta keterangan saksi. Menurut Hery, sejauh ini sudah ada enam orang saksi yang dimintai keterangan. “Ada enam orang saksi yang ketika itu ada di lokasi kejadian, semuanya masih anak-anak, pelajar sekolah situ,” imbuh Hery.

Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (23/8/2022) terjadi penendangan siswa Kelas X SMKN 2 Jember di depan ruang kelas. Penendangan menyebabkan korban meninggal dunia.

Dari olah TKP dan pemeriksaan, diketahui pelaku berinisial MRR (16) menendang korban RAP (16) di dagunya. Penendangan menyebabkan luka di bagian leher, hingga akhirnya pingsan. RAP meninggal dunia ketika masih belum tiba di RSD dr Soebandi Jember.

Dan dari pengakuan MRR sebelumnya, perkara itu dipicu kecemburuan. Kasatreskrim Polres Jember, AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama menyebut, MRR mengaku cemburu karena mengetahui korban mengirimkan pesan melalui aplikasi percakapan kepada pacarnya.

Karenanya, beberapa jam sebelum peristiwa itu MRR mencari RAP di beberapa tempat di sekolahnya. Pencarian tidak ketemu, sampai akhirnya MRR mencari RAP di kelasnya.

Sesaat setelah RAP menemui MRR di depan ruang kelasnya, RAP disebut menyodorkan tangan sambil meminta maaf. Namun sodoran tangan tidak diterima, dan MRR langsung menendang dagu RAP sampai pingsan, kemudian meninggal dunia.

“Untuk motifnya sementara ini, yang bersangkutan mengaku sakit hati karena pacarnya dikirimi chat sama korban. Sebenarnya korban sudah sempat minta maaf, tetapi yang bersangkutan tetap emosi sampai menendang leher korban, menyebabkan korban pingsan dan meninggal dunia,” terang Dika.

Polisi, kata Dika, masih memastikan penyebab meninggalnya RAP. Menurut Dika, setelah ditendang RAP masih pingsan, sebelum kemudian meninggal dunia.

Untuk memastikan penyebab meninggalnya RAP, polisi masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. “Kami masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab meninggalnya,” tambahnya. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!