redaksiutama.com – Program Kartu Prakerja berlanjut tahun ini dengan skema normal yang fokus pada peningkatan keahlian dan bukan lagi semi bansos. Peserta yang disasar sebanyak 1 juta orang dengan kebutuhan anggaran Rp 4,37 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan anggaran tahap awal sudah disiapkan Rp 2,67 triliun untuk 595 ribu orang. Masih dibutuhkan Rp 1,7 triliun lagi yang akan dibahas oleh Kementerian Keuangan untuk menjalankan Kartu Prakerja 2023.
“Anggarannya turun dari Rp 18 triliun menjadi Rp 2,67 triliun dan targetnya untuk 595 ribu. Di tahun ini diputuskan sebetulnya jumlah pesertanya adalah 1 juta orang sehingga totalnya kita membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun di tahun ini,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).
Anggaran dan target peserta Kartu Prakerja turun drastis jika dibandingkan dengan 2022. Tahun lalu, tercatat sebanyak 4.984.790 orang mengikuti program Kartu Prakerja dengan anggaran habis Rp 17,84 triliun atau terserap 99,12% dari total anggaran yang disediakan Rp 18 triliun.
Beberapa hal baru yang dilakukan dalam skema normal yaitu durasi pelatihan Kartu Prakerja yang semula minimal 6 jam, ditingkatkan menjadi minimal 15 jam. Total insentif yang diberikan peserta juga naik dari Rp 3,55 juta menjadi Rp 4,2 juta per individu.
Rincian insentif Kartu Prakerja 2023 adalah biaya untuk pelatihan sebesar Rp 3,5 juta (naik dari sebelumnya Rp 1 juta), insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu dibayar satu kali untuk biaya transportasi (turun dari sebelumnya Rp 2,4 juta), serta insentif survei sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian (turun dari sebelumnya Rp 150 ribu).
Untuk menyambut skema baru Kartu Prakerja 2023, Airlangga mengajak lembaga pelatihan terbaik di seluruh Indonesia untuk menjadi bagian dari ekosistem Kartu Prakerja. Lembaga pelatihan yang ingin bergabung wajib mengikuti penilaian sebagai penyedia pelatihan pada skema normal.
“Silakan lembaga pelatihan yang berminat menghubungi platform digital yang telah bekerja sama dengan program Kartu Prakerja salah satunya yang dimiliki pemerintah Sisnaker, platform digital yang dikelola pemerintah,” jelasnya.