redaksiutama.com – Jelang tutup tahun, dana asing masih cukup kuat mengalir ke pasar dalam negeri. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa investor asing tetap masuk, terutama ke pasar SBN.
Berdasarkan data transaksi 19-22 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 400 miliar. Namun, dari total ini, pasar SBN Indonesia masih berada dalam posisi beli neto Rp1,45 triliun. Sementara itu, pasar saham mengalami jual neto Rp1,48 triliun.
Dengan demikian posisi 2022, berdasarkan data setelmen sampai 22 Desember 2022, nonresiden jual neto Rp128,66 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp63,52 triliun di pasar saham.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat aliran modal asing kembali masuk ke dalam pasar obligasi Indonesia.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, hal itu seiring dengan pandangan para investor yang berubah dari tingkat inflasi ke tingkat pertumbuhan ekonomi Global, terutama di Amerika Serikat (AS).
“Investor asing mulai masuk ke pasar Obligasi Pemerintah RI dalam satu setengah bulan terakhir,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, dikutip Senin (26/12/2022).
Tercatat net buy investor asing mencapai Rp 46,6 triliun dalam periode tersebut. Bahkan, jika kepemilikan asing di pasar obligasi saat ini mencapai 14,7% atau lebih tinggi dibandingkan posisi awal November lalu yang mencapai 13,9%.
Andry mengungkapkan, berbagai data menunjukkan bahwa Indonesia masih dapat menjadi salah satu negara yang bagus untuk lokasi berinvestasi bagi investor global maupun domestik.
“Kami meyakini potensi berbaliknya investor portofolio asing masih cukup besar ke depannya seiring dengan naiknya ekspektasi bahwa suku bunga acuan akan mencapai peak di first half 2023 dan kemudian kembali menurun di tahun 2024,” tuturnya.