Istri Telanjur Senang Dibuatkan Tangga Baru, Pria Blitar Ini Ternyata Memakainya untuk Akhiri Hidup

SURYA.CO.ID, BLITAR – Kesibukan yang dilakukan Sukaji (68), warga Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, dengan membuat tangga baru dari sisa potongan kayu usuk, Selasa (26/7/2022) lalu, berakhir mengerikan. Istrinya sudah telanjur senang karena ada tangga baru untuk melengkapi rumahnya, tetapi ternyata Sukaji menjadikan tangga itu sebagai pijakan untuk mengakhiri hidupnya.

Kontan, Suprihatin (60), sang istri, menjerit sejadi-jadinya ketika menemukan tubuh suaminya tergantung di bawah kayu usuk di dalam dapur rumahnya, Rabu (27/7/2022) pagi. Lelaki itu tergantung dengan tali melilit ke leher dan ujung tali diikat pada kayu usuk di atas dapur.

Di sebelahnya, tersandar tangga baru yang dibuat korban sehari sebelumnya, di dinding dapur. Ternyata korban sengaja mempersiapkan rencana tragisnya itu, dengan terlebih dahulu membuat tangga untuk memanjat ke kayu usuk dapur.

“Belum diketahui motifnya apa sampai korban senekat itu. Namun kata keluarganya, ia tidak kuat dengan sakit yang dideritanya,” kata AKP Edi Sumartono, Kapolsek Kademangan.

Suprihatin mencari suaminya sejak pagi, karena korban sudah tidak terlihat di sekitar rumah. Karena korban memang tidak biasanya bangun pagi. Tetapi setelah mencari kemana-mana, Suprihatin tidak juga menemukan Sukaji.

Karena tidak menemukan suaminya, perempuan tiga anak itu pun berniat memasak di dapur seperti kebiasaannya setiap pagi. Ketika akan menyalakan tungku, Supriatin mencari potongan kayu di bangunan dapur namun belum ditempati. Namun saat masuk ke bangunan dapur rumahnya, ia menjerit ngeri melihat suaminya tergantung di sana.

Di dekatnya, ada tangga yang dipakai memanjat ke tiang gantungannya. “Tangga itu bukan dari bambu namun dari kayu sisa usuk dan disandarkan di tembok batako. Mungkin dipakai memanjat,” paparnya.

Suprihatin mengaku, sehari sebelumnya suaminya terlihat biasa. Bahkan ia tak menunjukkan gelagat aneh meski sering mengeluh akhir-akhirnya. Terutama saat musim dingin, ia mengaku kesakitan dan tak tahan penyakit sesaknya kambuh.

Bahkan saat korban terlihat sibuk membuat tangga, Suprihatin tidak curiga karena dikira memang banyak kayu tersisa sehingga bisa dimanfaatkan. Selain itu, mereka memang tidak punya tangga. Siapa menyangka, tangga yang baru dibuat sehari sebelumnya malah dipakai memanjat untuk memasang tali gantungan. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!