Merdeka.com – Kepala mumi yang dipenggal yang ditemukan di loteng sebuah rumah di Kent, Inggris, menjalani CT scan untuk menemukan asal usulnya.
Kepala mumi berusia 2.000 tahun itu diperkirakan dibawah ke Inggris dari Mesir sebagai suvenir pada abad ke-19 dan diberikan kepada pemilik benda purba tersebut pada awal abad ke-20.
Kepala mumi itu ditemukan dalam sebuah kotak kaca saat kegiatan bersih-bersih setelah kematian seorang pria di daerah Ramsgate, Inggris.
Para peneliti mengatakan kepala mumi itu diwariskan oleh kakak pria yang meninggal tersebut. Para peneliti lalu membawa kepala mumi itu ke Museum dan Galeri Canterbury untuk pemeriksaan.
Hasil X-ray awal di Universitas Canterbury Christ Church menyatakan mumi itu seorang perempuan. Namun tim melakukan CT-scan yang
lebih detail untuk mempelajari lebih lanjut tentang asal usul mumi tersebut.
Hasil scan awal yang dilakukan di Rumah Sakit Maidstone mengindikasikan otak mumi itu telah diambil, giginya aus karena pola makan yang buruk, dan lidahnya masih awet.
Tim berharap bisa menggambar wajah mumi misterius tersebut dan merekonstruksi ulang sejarah tersembunyi warga Mesir kuno itu.
“Scan ini memberi informasi yang sangat banyak – semuanya mulai dari status gigi, patologi, metode pengawetan juga membantu mengestimasi usia dan jenis kelamin,” jelas radiografer Rumah Sakit Maidstone, James Elliot dalam rilisnya, dikutip dari Al Arabiya, Senin (25/7).
“Kami berencana menggunakan data scan untuk menciptakan replika tiga dimensi kepala dan kemungkinan rekonstruksi wajah untuk memudahkan penelitian yang lebih intensif tanpa mengekspos artefak aslinya.”
Elliot menjelaskan, mumifikasi merupakan praktik yang umum dalam masyarakat Mesir kuno, tapi dengan kemajuan teknologi CT-scan, lebih banyak detail bisa diteliti terkait tradisi Mesir kuno.
“Mulai pada 3.500 Sebelum Masehi, mumifikasi merupakan cara untuk melindungi roh dalam perjalanannya menuju akhirat,” jelasnya.
Kepala mumi ini diawetkan oleh konservator arkeologi profesional Dana Goodburn-Brown ACR, yang juga mengkoordinasikan penelitian. Sebagai bagian penyelidikan ilmiah kolaboratif kepala mumi tersebut, ahli dari Universitas Canterbury Christ Church, Universitas Kent, dan Universitas Oxford akan berusaha merekonstruksi sejarah individu mumi tersebut. Tim ini berharap dapat mempresentasikan temuan mereka kepada publik di Museum Beaney di Canterbury.
Baca juga:
Penemuan 250 Sarkofagus Berusia 2.500 Tahun di Mesir
Arkeolog Temukan Harta Karun dari Ratusan Mumi Mesir 500 Tahun Sebelum Masehi
Setelah 3.500 Tahun Meninggal, Begini Wajah Mumi Firaun Usai Perbannya Dibuka Mesir
Mesir ‘Buka’ Perban Mumi Firaun dan Wajah Aslinya Bisa Dilihat
Mesir Hidupkan Kembali Avenue of Sphinxes Berusia 3.000 Tahun
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.