IHSG Kebakaran, How Long Can You Go?

redaksiutama.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (08/12) dibuka melemah melanjutkan tren perdagangan kemarin. Sentimen nasional dan global diprediksi akan menyetir pergerakan IHSG pada hari ini.

Pukul 09.02 WIB, IHSG terlempar keluar zona psikologis 6800 tepatnya di level 6780.3. Pukul 09.03 IHSG turun 0.50%. IHSG terus berada di zona negatif ke level 6787.1 atau turun 0.46% pada dua menit setelahnya.

Pada pukul 09.10, IHSG terus berada di zona merah di level 6775.85 atau melemah 0.63%. Tercatat sebanyak 2 miliar saham yang telah diperdagangkan diawal sesi I hari ini.

Ambruknya kinerja bursa saham AS serta meningkatnya kekhawatiran resesi diproyeksi akan mempengaruhi pergerakan bursa hari ini. Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan mengumumkan Laporan Survei Konsumen November 2022.

Masih suramnya bursa Amerika Serikat dikhawatirkan akan menjadi sentimen negatif kepada pasar keuangan saham dalam negeri. Aksi jual atau net sell oleh investor asing dalam jumlah besar bisa kembali terulang pada hari ini. Dalam dua hari terakhir, net sell di seluruh pasar selalu di atas Rp 1 triliun.

Ancaman resesi juga diperkirakan masih akan membebani pergerakan IHSG hari ini. Sejumlah lembaga multinational terus mengingatkan ancaman resesi ke depan akibat dari agresifnya kebijakan suku bunga di tingkat global.

CEO Bank of America Brian Moynihan memperkirakan ekonomi AS akan terkontraksi pada kuartal I-III tahun depan sebelum tumbuh positif pada kuartal IV-2022.

Sebelumnya, CEO Goldman Sachs David Solomon juga mengingatkan perekonomian global akan menghadapi ketidakpastian serta periode yang bergejolak pada tahun depan. Goldman memperkirakan jika ekonomi global akan melambat ke 1.9% pada 2023. Proyeksi ini jauh di bawah proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yakni 2.7%.

Sinyal perlambatan global semakin nyata dilihat dari data perdagangan China. Surplus perdagangan China mencapai US$ 69.84 miliar pada November 2022, terendah sejak April 2022.

Ekspor China melandai 8.7% (year on year/yoy) sementara impor mereka anjlok 10.6% (yoy) pada November 2022.

Aktivitas perdagangan China yang melemah menjadi salah satu sinyal dari perlambatan ekonomi global mengingat China adalah produsen barang terbesar di dunia serta eksportir terbesar kedua di dunia setelah AS.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menegaskan Indonesia harus mewaspadai hal tersebut.

“Hati-hati (ekspor) tahun depan bisa turun, karena problem di Tiongkok yang belum selesai,” ujar Jokowi saat berpidato di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu (30/11/2022).

Tidak hanya Indonesia, negara-negara lain yang memiliki tingkat ekspor tinggi ke China, seperti Singapura, Malaysia, Australia dan lainnya juga akan terkena imbas negatifnya. Bahkan dunia juga kena, apalagi pertumbuhan ekonomi China diperkirakan tidak akan tinggi lagi dalam beberapa tahun ke depan. Oxford Economics memprediksi pada dekade ini rata-rata PDB China sebesar 4.5% saja.

Hari ini, Amerika Serikat akan mengumumkan data initial jobless claims untuk pekan yang berakhir pada 3 Desember 2022. Data tersebut diharapkan bisa memberi gambaran yang lebih jelas mengenai perkembangan data tenaga kerja serta ekonomi di Negara Paman Sam.

Dari dalam negeri, pergerakan saham emiten teknologi masih perlu dicermati mengingat sektor tersebut ambruk dalam sepekan terakhir. Termasuk didalamnya adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO),

Hari ini, GOTO akan menggelar public expose insidental yang diharapkan bisa menjadi pegangan investor mengenai masa depan saham tersebut. Saham GOTO sudah ambruk selama 13 hari dengan total pelemahan menyentuh 51.8%.

Bank Indonesia hari ini akan mengumumkan Laporan Survei Konsumen November 2022. Pada Oktober 2022, Indeks Kepercayaan Konsumen berada di angka 120.3 atau lebih tinggi dibandingkan September yang tercatat 117.2.

Dengan inflasi yang melandai, indeks kepercayaan konsumen diharapkan terus meningkat. Hal ini akan berdampak positif kepada laju konsumsi dalam negeri.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan tekanan kepada IHSG masih besar pada hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 6721-7027.

error: Content is protected !!