IHSG Belum Ada Tanda Menghijau, Bakal Jadi Desember Terburuk?

redaksiutama.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum menunjukkan pergerakan berarti meski bulan Desember akan berakhir dalam hitungan hari.

IHSG kembali ditutup melemah 0,17% di 6.768,32 pada perdagangan kedua pekan ini, Selasa (20/12/2022). IHSG harus tak mampu kembali level psikologis 6.800 lagi.

Investor asing juga terus kabur dari pasar saham domestik. Asing net sell Rp 120 miliar di pasar reguler kemarin dan Rp 14 triliun sebulan terakhir.

IHSG ternyata masih mengekor mayoritas indeks saham acuan Bursa Regional yang juga melemah kemarin. Indeks Nikkei bahkan drop 2,46%.

Dengan kinerja IHSG yang tampak masih sulit kembali ke 7.000 membuat angan-angan terjadinya window dressing di penghujung tahun ini agaknya semakin pudar. Sebagai catatan 20 tahun terakhir IHSG selalu menghijau di bulan Desember.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks ditutup masih bergerak di dekat batas bawah BB 6.658.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI di area 37.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 mendekati garis MA26.

Melihat berbagai indikator teknikal tersebut, IHSG masih berpotensi bergerak di rentang 6.700-6.800.

error: Content is protected !!