Hasil Perbaikan Tiga Tahun, PTPN V Pecahkan Rekor Laba Tertinggi

Merdeka.com – Perusahaan pelat merah Perkebunan Nusantara (PTPN) V berhasil mencatatkan laba bersih Rp1,3 triliun untuk tahun buku 2021. Raihan tersebut kembali memecahkan rekor laba tertinggi PTPN V sepanjang perusahaan berdiri.

“Alhamdulillah, buah dari perbaikan selama tiga tahun terakhir, dapat membawa perusahaan untuk membukukan laba bersih Rp1,305 triliun. Tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri,” kata Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa, Pekanbaru, Kamis (18/8).

Angka Rp1,3 triliun itu sendiri menyumbang hampir sepertiga dari total laba setelah pajak induk usaha PTPN V, Holding Perkebunan Nusantara tahun 2021 sebesar Rp4,6 triliun, atau melonjak 312,81 persen dari laba PTPN V tahun sebelumnya.

Sedangkan pada semester pertama 2022 ini, PTPN V mencatatkan laba bersih unaudit sebesar Rp781 miliar. Angka tersebut meningkat 158 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.

“Insya Allah 2022 lebih baik. Dengan dukungan penuh pemegang saham serta dengan sumber daya terbaik, ruang perbaikan serta selalu terbuka, tahun ini kita optimis melampaui capaian 2021,” lanjut dia.

Keyakinan tersebut menurutnya berdasarkan pada perbaikan menyeluruh yang berhasil menjadi budaya dan terbukti memberi dampak positif. Perbaikan yang diusung Jatmiko Santosa dalam memimpin selama tiga tahun terakhir telah membawa perusahaan tersebut di kelas yang berbeda.

“Komitmen, konsistensi dan persistensi semangat perbaikan ini harapannya cuma satu, menjadi leading company di bidangnya, serta berkontribusi nyata kepada bangsa dan negara, layaknya semangat kemerdekaan tahun ini, pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” ujarnya.

Sosok yang mulai menakhodai PTPN V sejak medio 2019 itu sukses membawa PTPN V memecahkan beragam rekor secara berturut-turut, baik operasional maupun finansial meski harus dihadapkan pada badai pandemi berkepanjangan.

Catatan positif Jatmiko adalah saat berhasil mendongkrak produktivitas TBS tertinggi tepat setahun ia memimpin, atau pada 2020 sebesar 23,87 ton. Kemudian, tak butuh waktu lama capaian itu kembali pecah saat produktivitas 2021 menyentuh angka 24,02 ton.

“Kami bersyukur, sejalan dengan peningkatan produktivitas TBS kami, hasil olah crude palm oil atau produksi minyak sawit mentah sepanjang 2021 juga meningkat YoY (year on year) menjadi 574,08 ribu ton atau yang tertinggi kedua di antara seluruh perusahaan perkebunan milik negara,” urai Jatmiko.

Kinerja operasional yang mumpuni di tengah badai Covid 19 tersebut berimbas kepada kinerja finansial. Pernah memecahkan rekor laba tertinggi tahun 2020 sebesar Rp417 miliar, angka tersebut kemudian terlampaui dengan raihan laba bersih 2021 yang menembus Rp 1,3 triliun.

Pencapaian-pencapaian yang diraih juga dinilai tidak terlepas dari peningkatan harga komoditas di tahun 2021, namun efisiensi, optimalisasi produksi dan langkah-langkah strategis lainnya juga memberikan kontribusi yang nyata.

“Sebagai gambaran, keseluruhan langkah, inisiatif dan program strategis yang digulirkan sejak awal 2019 telah menciptakan nilai tambah (value creation) mendekati Rp700 miliar dengan asumsi harga CPO tetap sama dengan awal 2019,” jelas Top CEO in Digital Transformation for Agro-Palm Oil Industry 2020 itu.

Jatmiko Santosa yang rutin mengunjungi unit kerja kebun dan pabrik yang tersebar di remote area yang ada di 6 kabupaten di Riau itu mengungkapkan bahwa sejak awal bertugas di PTPN V, dirinya selalu berpesan bahwa perbaikan adalah ruang terbesar di muka bumi ini.

Pendekatan digitalisasi yang diusung ternyata mampu diterjemahkan dengan baik oleh segenap karyawan PTPN V. Bahkan beberapa inovasi dan program yang lahir dari internal PTPN V telah diputuskan Pemegang Saham untuk menjadi platform bagi perusahaan perkebunan milik negara lainnya.

Mulai dari program sawit Rakyat melalui aplikasi Sawit Rakya Online yang menyiapkan jutaan bibit unggul tersertifikasi, kemudian program Dekarbonisasi yang membawa PTPN V sebagai perusahaan agrobisnis milik negara terbesar memiliki PLTBg, hingga beragam aplikasi yang mendukung fungsi cost control, production control, dan fraud control secara efektif dan efisien.

Perubahan nyata PTPN V dirasakan oleh seluruh karyawan perusahaan. Indra, salah seorang karyawan PTPN V yang 15 tahun terakhir bertugas di pabrik kelapa sawit Terantam, Kabupaten Kampar, Riau mengakui akan kapasitas dan kerja keras atasannya.

“Yang paling dirasakan adalah bonus tahun 2021 kemarin. Itu adalah bonus terbesar yang pernah diterima karyawan selama PTPN V berdiri,” kata bapak empat anak tersebut.

[cob]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!