Flip Utamakan Aspek Moneter, Pengalaman dan Pengembangan Bagi Karyawan

Flip Utamakan Aspek Moneter, Pengalaman dan Pengembangan Bagi Karyawan
Head of People Flip, Rendhy Ardya Pradhita dalam ajang HR Excellence Award 2022.

PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi (Flip) merupakan perusahaan penyedia solusi keuangan yang fair dengan mengutamakan pelanggan (customer-centric). Beberapa layanan unggulan di antaranya transfer antarbank, transfer internasional, top-up e-wallet, pembelian produk digital, dan solusi manajemen keuangan untuk bisnis (B2B).

Hingga Semester I-2022, Flip telah memiliki lebih dari 10 juta pengguna di berbagai wilayah di Indonesia. Jumlah pengguna individu ini meningkat jika dibandingkan dengan semester II-2021, yakni 7 juta lebih pengguna. Selain itu, Flip juga telah memproses volume transaksi hingga triliunan rupiah setiap bulannya.

Di tengah fase growing yang begitu pesat, Flip juga terus memajukan organisasinya untuk berkembang. Untuk mendukung bisnis perusahaan, HR Flip memiliki strategi dalam hal reward management, yang mengedepankan prinsip fairness. Di mana dalam praktiknya, ketika memberikan benefit ke karyawan perusahaan mempertimbangkan tiga hal, yaitu monetary, experience dan personal development.

Dalam ajang awarding HR Excellence 2022 yang digelar SWA Media Group, (27/7/2022), Head of People Flip Rendhy Ardya Pradhita mengatakan, “Sebab jika hanya melihat aspek moneter, akan menjadi hal klasik yang mana perusahaan yang memiliki financial capacity paling kuat yang bisa merekrut talenta tersebut. Namun jika experience dan personal development juga diperhatikan akan menjadi keunggulan dalam meretensi karyawan.”

Adapun salah satu non-monetary benefit yang diperoleh karyawan Flip di antaranya work from anywhere, sebab dengan sekitar 400 karyawan yang berdomisili di berbagai daerah Indonesia bahkan di luar negeri seperti di Singapura, India dan Jepang, hal ini memungkinkan karyawan bekerja secara fleksibel di mana saja.

Adapula maternity & paternity leave selama 4,5 bulan bagi ibu dan 5 hari bagi ayah, subsidi workspace station, mental health assitance program, LinkedIn Life at Flip 2.0, kursus bahasa, internal engagement event, caring & appreciation hampers dan lain-lain.

Semua hal tadi tidak akan berjalan jika tidak dilandasi oleh values yang dimiliki oleh Flip. Core value dari Flip adalah fairness yang kemudian dipertajam dengan beberapa nilai lainnya seperti customer love, integrity, introspective dan ownership. “Ini yang menjadi landasan bagi perusahaan yang tidak hanya diutarakan tapi juga dirasakan experience-nya oleh karyawan Flip,” ujar Rendhy.

Lalu untuk menvalidasi apakah program HR tersebut berhasil atau tidak, maka HR perlu menangkap informasi dari karyawan terkait kebutuhan dan challenge yang dialami. Flip menerapkan beberapa hal seperti employee nett promoter survey tiap kuartal, survei tematik, sesi 1 on 1 dengan karyawan, Ask Me Anything (AMA) session, #askpeople, From Flip to You dan Flip Team Voice Box.

Rendhy melanjutkan bahwa peran HR di perusahaan manapun adalah menyeimbangkan ‘segitiga HR’ yang terdiri dari tujuan bisnis, karyawan dan regulasi. “Sebagai HR, perusahaan tentu menuntut agar bisnis terus bertumbuh, market growth, customer satisfied dan sebagainya. Namun di sisi lain, karyawan juga meminta hal yang serupa melalui kenaikan gaji, bahagia di tempat kerja, development dan lainnya. Selaku HR kita juga tidak boleh lupa bahwa diatur oleh undang-undang dan regulasi. Di sinilah HR dituntut menjaga keseimbangan antara tiga hal itu,” paparnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!