“Justru tim harus bangga karena bisa bertanding dengan salah satu tim terbaik dunia (Australia), dan segera bangkit karena kita akan menjalani satu laga terbaik sepanjang sejarah basket Indonesia (melawan Tiongkok),” kata Milos dalam konferensi pers seusai laga seperti dilansir Antara.
Timnas bola basket Indonesia dijadwalkan melawan Tiongkok pada babak playoff untuk memperebutkan tiket ke delapan besar, Senin 18 Juli mendatang. Bagi Milos, tak ada yang lebih baik dari segera melupakan kekalahan dan menatap laga di depan mata melawan Tiongkok.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, Australia memang lawan kuat karena berada di peringkat tiga FIBA, sedangkan Indonesia di urutan ke-95. Jadi cukup wajar apabila persentase perolehan poin Indonesia kalah jauh dengan skuad Negeri Kangguru.
Kemampuan mencetak dua poin Indonesia hanya 39,4 persen atau hanya masuk 13 dari dari 33 percobaan. Kemudian untuk tripoin, hanya 15,4 persen karena hanya empat yang masuk dari 26 percobaan. Namun menurut Milos, terdapat kebanggaan tersendiri ketika menghadapi salah satu tim terbaik dunia.
“Walau sempat memimpin di kuarter pertama, tapi Australia kemudian menunjukkan kelasnya pada kuarter-kuarter berikutnya,” kata Milos yang berasa dari Serbia.
Abraham Damar Grahita, Marques Terrell Bolden, Andakara Prastawa Dhyaksa, Brandon van Dorn Jawato, dan Derrick Michael Xzavierro dimainkan sebagai starter oleh Milos ketika melawan Australia. Meski mereka belum mampu memberi perlawanan berarti, Milos tetap memuji semangat para pemainnya yang tak pernah menyerah di sepanjang laga.
“Saya harap, lawan Tiongkok nanti bisa lebih semangat. Dan tentunya, tim pelatih sudah menyiapkan strategi apa yang dipakai,” tutup Milos. (ANT)
(KAH)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.