Laga panas tersebut diwarnai pengusiran wasit terhadap center Yordania Mohammad Shaher Hussein pada pertengahan kuarter kedua setelah ia dikenai unsportmanlike foul disusul technical foul lantaran terlibat perselisihan dengan guard Lebanon Sergio El Darwich.
Lebanon juga mengalami masalahnya sendiri karena mereka harus berhati-hati mengelola menit bermain pemain naturalisasi Jonathan Arledge yang sudah terkena dua pelanggaran dalam separuh waktu kuarter pertama, hingga akhirnya dijatuhi foul out saat laga menyisakan empat menit 44 detik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sepanjang pertandingan, kedua tim tercatat 13 kali bergantian memimpin skor dan 10 kali berada dalam kedudukan imbang. Meski Yordania sempat memiliki marjin keunggulan 13 poin di pertengahan kuarter kedua, kedua tim tak pernah terpisahkan lebih dari lima poin dalam separuh waktu terakhir kuarter pemungkas.
Kedudukan bahkan menjadi imbang 84-84 ketika waktu tersisa 23 detik atau ketika Dar Tucker menceploskan lay-up untuk Yordania. Setelah itu, Yordania kembali unggul pada kedudukan 85-84 berkat keberhasilan Zaid Abbas mengonversi satu dari dua kesempatan lemparan bebas.
Namun, Jad El Hajj segera meminta time-out untuk Lebanon yang kembali berbalik unggul berkat sebuah floater dari sang kapten Wael Arakji pada sisa waktu 17 detik yang disambut permintaan jatah time-out terakhir Yordania dari pelatih Weisam Al-Sous.
Ironisnya penguasaan bola terakhir Yordania tak membuahkan poin apapun karena lay-up Tucker meleset, demikian juga tembakan buzzer-beater Amin Abu Hawwas yang ditolak oleh ring, memastikan langkah Lebanon ke partai final.
Arakji memimpin raihan poin Lebanon dengan menyumbang 25 angka, diikuti El Darwich dengan torehan 18 angka dan delapan rebound, Karim Raphael Ezzedine menambahkan 14 angka dan enam rebound, sedangkan Ali Haidar melengkapi dengan 10 poin.
Bagi Yordania, Abu Hawwas mampu mengumpulkan 24 poin, diikuti oleh Freddy Ibrahim yang mencetak 17 poin, Tucker 15 poin dan sembilan rebound, sedangkan Sami Bzai menyumbang 12 poin.
Selanjutnya pada final, Minggu 24 Juli, Lebanon akan menantang juara bertahan Australia yang sebelumnya menyingkirkan Selandia Baru dengan skor 85-76 pada semifinal. Final nanti juga menjadi kesempatan Lebanon tampil di laga pamungkas Piala FIBA Asia maupun turnamen selevel pendahulunya. (ANT)
(KAH)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.