“Adi Manungsa menjadi sebuah gambaran representasi karya batik untuk menunjukkan perjalanan manusia dalam mencari jati dirinya. Presentasi batik ini merupakan sebuah kolaborasi dengan beberapa nama yang sudah tidak asing lagi, yaitu Rama Soeprapto sebagai show director, dan Ivan Handoyo sebagai film director dan koreografi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali,” ungkap Era Soekamto saat konferensi pers virtual.
Adi Manungsa, yang dalam Bahasa Sansekerta atau Bahasa Jawa, memiliki makna ciptaan Tuhan yang sempurna. Ini merupakan gambaran manusia yang sadar bahwa dirinya harmoni antara fisik dan ruhani, yang dikenal dengan istilah Papat sedulur limo pancer, merupakan elemen fisik yang ditiupkan (air, api, udara, dan tanah) serta ruh sebagai pancer.
Karya batik pun dihadirkan untuk menjadi pencerahan bagi siapapun yang tersentuh untuk mengetahui betapa berdaya dirinya, karena ia adalah kepanjangan tangan Tuhan di dunia ini.
Konferensi pers Adi Manungso secara virtual. (Foto: SS)
Adi Manungsa, menjadi bagian perayaan keindahan kebudayaan Indonesia yang menjadi tema kampanye The Apurva Kempinski Bali sepanjang tahun 2022 dengan tajuk ‘Unity in Diversity’. Sebuah program yang menampilkan kekayaan serta keragaman keindahan tujuh daerah utama di Indonesia yaitu : Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku melalui pengalaman unik bagi para tamu.
“Kebanggaan kami dapat berkolaborasi dengan desainer ternama, Era Soekamto, untuk menampilkan ‘Adi Manungsa’, sebuah adi karya sarat dengan kebijaksanaan dan filosofi kebudayaan Jawa,” ungkap General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet.
Sejalan dengan filosofi Adi Manungsa untuk menciptakan manusia seutuhnya, Era Soekamto bekerja sama dengan NFT purpose, menggunakan platform iniĀ untuk menyalurkan sebagian hasil penjualan NFT melalui SOS Village khusus di desa-desa terpencil bagi pendidikan dan pemberdayaan manusia
“Batik merupakan peninggalan kebudayaan asli Indonesia sarat dengan makna serta kebijaksanaan. Adi Manungsa adalah bukti konsistensi saya untuk terus berkarya serta mengeksplorasi batik sehingga dapat membagikan nilai kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya untuk menjadikannya cerminan bagi setiap orang,” tutup Era Soekamto.
(FIR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.