Dulu Berjaya, Kini Emas Hancur Lebur Tak Berdaya

redaksiutama.com – Harga emas berbeda nasib antara awal tahun dan kini. Pada perdagangan Jumat (30/9/2022) pukul 06:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.662,19 per troy ons. Selasa pekan ini harga emas ambruk ke level terendahnya dalam 29 bulan.

Hancur leburnya harga emas sekarang ini bertolak belakang dibandingkan kisah emas sejak awal tahun hingga Februari 2022 saat perang Rusia-Ukraina meletus dan belum ada kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Emas mengawali perjalanan tahun ini di posisi US$ 1.800, 4 per troy ons. Sempat terjerembab ke bawah US$ 1.700 per troy ons, harga emas melonjak saat ketegangan Rusia-Ukraina meningkat.

Perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari 2022 dan harga emas mengangkasa dari US$ 1.907,55 pada 23 Februari menjadi US$ 2.052,41 per troy ons pada 8 Maret 2022. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak Agustus 2020.

Emas kemudian melandai hingga ke level US$ 1.920 pada awal April sebelum melonjak pada pertengahan April dan menyentuh US$ 1.78,5 per troy ons pada 18 April. Lonjakan harga emas disebabkan buntunya perundingan Rusia dan Ukraina.

Sang logam mulia melemah setelah itu dan menyentuh US$ 1.811 per troy ons pada 13 Mei karena ada kenaikan suku bunga The Fed sebelum melambung kembali pada awal Juni karena kembali meningkatnya ketegangan perang Rusia-Ukraina.

Emas langsung layu begitu The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada pertengahan. Emas jatuh ke posisi US$ 1.806 per troy sons pada 30 Juni.

Kilau emas semakin luntur dan turun ke kisaran US$ 1.700 pada 5 Juli 2022 karena tingginya ekspektasi pasar mengenai kebijakan hawkish The Fed.

Nasib emas mulai membaik pada awal Agustus bahkan kembali ke kisaran US$ 1.801 pada 12 Agustus setelah AS dan China bersitegang karena kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.Kebijakan hawkish The Fed pada pertengahan Agustus membuat emas terkapar.

Emas memang sempat menguat pada akhir Agustus karena isu resesi tetapi setelah itu layu lagi karena The Fed menegaskan kebijakan hawkishnya. The Fed juga kembali membuat emas terkapar pada September hingga emas kini terancam masuk ke level US$ 1.500 per troy ons.

error: Content is protected !!