DPR minta Tol Sayung-Demak dioperasikan, guna urai kemacetan pantura

redaksiutama.com

Anggota DPR RI Abdul Wachidmeminta agar Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II ruas Sayung-Demak yang progres pembangunannya hampir 100 persen, dapat segera dioperasikan guna mengurai kemacetan lalu lintas di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah.

“Jalan Tol Semarang-Demak ruas Sayung-Demak bisa dibuat mengatasi kemacetan akibat pembangunan Jembatan Wonokerto, dengan mengalihkan mobil kecil bisa lewat jalur tol. Adapun bus dan truk tetap lewat jalur pantura,” katanya melalui keterangan pers tertulis di Semarang, Kamis.

Menurut dia, pembangunan jembatan yang menghubungkan jalur pantura Semarang-Kudus itu berefek serius terhadap kelancaran arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura Jawa Tengah.

“Akibat pembangunan jembatan Wonokerto-Demak, jalur pantura macet parah sudah berbulan-bulan,” ujar anggotadewan dari Fraksi Partai Gerindra itu.

Selain itukemacetan tersebut juga berdampak serius terhadap perekonomian warga pantura, sehingga kalau dihitung secara ekonomi kerugian masyarakat pengguna jalan pantura bisa mencapai ratusan miliar rupiah.

Menurut dia, kerugian secara ekonomi terjadi karena moda transportasi sebagai penunjang pergerakan ekonomi masyarakat terhambat mobilitasnya.

“Jelas berdampak ke mobil angkutan barang, angkutan jasa, serta pengguna jalan pribadi. Bayangkan berapa BBM yang terbakar akibat antrean yang rata-rata dua sampai tiga jam dengan ribuan mobil selama 24 jam,” katanya.

Dampak kemacetan tersebut, lanjutnya,juga berpengaruh terhadap kualitas barang yang diangkut. Oleh karena ituWachid menyarankan agar tim pengawasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sering cek atau sidak lokasi proyek.

“Mestinya jenis pekerjaan proyek di jalur utara baik jalan maupun jembatan dikerjakan 24 jam penuh dengan tiga shift pekerjaan. Biar cepat selesai atau jalur Tol Demak-Sayung yang pekerjaannya sudah 90 persen, bisa dibuat mengatasi kemacetan dengan mengalihkan mobil kecil bisa lewat jalur tol, adapun bus dan truk tetap lewat jalur pantura,” ujarnya.

error: Content is protected !!