Dimakamkan di TMP Kalibata Besok Sore, Subroto Wafat pada Usia 99 Tahun

redaksiutama.comSubroto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi (kini ESDM) mengembuskan napas terakhirnya hari ini, Selasa (20/2/2022). Sosok Menteri Energi di era pemerintahan Presiden Soeharto itu meninggal dunia di usia 99 tahun.

Menurut keterangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Subroto akan disemayamkan di Bimasena pada Selasa 20 Desember 2022 hingga besok pagi, Rabu 21 Desember 2022. Selanjutnya, mendiang Subroto akan disemayamkan di Gedung Chairul Saleh kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

“Kemudian akan dimakamkan di peristirahatan terakhir Taman Makam Pahlawan Kalibata di hari yang sama pada pukul 15.30 WIB,” tulis keterangan Kementerian ESDM yang diterima detikcom, Selasa (20/12/2022).

Segenap keluarga besar Kementerian ESDM pun menyampaikan dukanya atas meninggalnya Subroto. Sosok Subroto disebut sebagai tokoh besar yang berjasa bagi perkembangan dunia energi dan sumber daya mineral di Indonesia.

Mendiang Subroto meninggal dunia pada usia 99 tahun di Jakarta, Selasa 20 Desember 2022 sekitar pukul 16.25 WIB setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Menurut keterangan Kementerian ESDM, Prof. Dr. Subroto lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 19 September 1923. Setelah lulus dari Akademi Militer di Jogjakarta tahun 1948, almarhum juga menyelesaikan Master of Arts dari McGill University, Canada, tahun 1956, memperoleh gelar Doktor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1958 serta gelar Profesor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1965.

Terakhir mendiang Subroto juga memperoleh gelar Doktor Honoris Causa bidang Hukum dari University of Alaska Anchorage (UAA), Alaska, USA

Sebelum menjabat Menteri Pertambangan dan Energi, Subroto juga pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Transmigrasi dan Koperasi tahun 1971 – 1973 dan juga Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi tahun 1973 – 1978. Bahkan, Subroto pernah juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal OPEC pada tahun 1988 – 1994.

Di tingkat global, Subroto mendapatkan julukan sebagai The Wise Minister from Indonesia. Julukan yang diberikan karena kearifan serta visinya yang hati-hati dalam pengelolaan minyak di kalangan negara-negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries).

Almarhum juga piawai berdiplomasi dan mampu meredam silang pendapat antarnegara OPEC, kala menjabat sebagai Presiden Konferensi (1985-1985) dan Sekretaris Jenderal pada tahun 1988-1994.

Subroto juga tercatat sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Subroto juga sebagai salah satu yang ikut merancang blueprint pembangunan perekonomian Indonesia. Hal itu dilakukan bersama Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Moh. Sadli, dan Prof. Dr. Ali Wardhana.

Beliau juga Pendiri dan Ketua dari BIMASENA, Perkumpulan Masyarakat Pertambangan dan Energi, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Indonesian Institute of Energy Economics (IIEE), Dewan Penasehat PT Medco Energi Internasional, Tbk., Dewan Komisaris PT Bank DBS Indonesia, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bangun Bina Anak Indonesia, Ketua Dewan Penasehat Indonesian Mining and Minerals Research Institute (IMMRI), Ketua Dewan Pengawas Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM), dan Dewan Penasehat ASPERMIGAS.

Beberapa tanda jasa yang diperoleh Prof. Dr. Subroto antara lain:• “Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan Pertama” dari Menteri Pertahanan R.I. tahun 1958• Tanda Jasa Pahlawan dari Presiden – Panglima Tertinggi Angkatan Perang R.I. tahun 1959• Tanda Kehormatan Bintang “Kartika Eka Paksi” dari Presiden R.I. tahun 1972• Tanda Penghargaan “Satyalancana Penegak”. dari Menteri Pertahanan – Keamanan R.I. tahun 1972• “Bintang Republik Indonesia” dan “Bintang Mahaputera Adipradana” dari Presiden R.I. tahun 1973• Tanda Penghargaan “Satyalancana Dwidya Sistha” dari Menteri Pertahanan Keamanan R.I. tahun 1982• Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan R.I. dari Menteri Pertahanan Keamanan tahun 1987• Tanda Penghargaan “Satyalancana Dwidya Sistha” dari Menteri Pertahanan Keamanan R.I. tahun 1989• Penghargaan atas Pengabdian Seumur Hidup dibidang Energi dari Indonesian Petroleum Association (IPA) tahun 2014• Penghargaan Wirakarya Adhitama dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tahun 2015• Penghargaan Pelopor Industri dari Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) tahun 2018• Penghargaan Katadata Lifetime Award tahun 2018• Penghargaan bidang Energi Herman Johannes Award dari Keluarga Alumni Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Jogjakarta tahun 2018• Penghargaan Rekor Dunia Mahakarya Kebudayaan “Empu Minyak dan Energi Indonesia” dari MURI tahun 2018

error: Content is protected !!